Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Tim Inovasi Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil menghimpun sebanyak 48 video capturing ide inovasi yang diidentifikasi dari 322 desa di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, untuk selanjutnya dipamerkan pada Bursa Inovasi Desa (BID) 2018 di GOR Tenis Indoor, Kamis.
Kepala DMD-P3A KB Sidoarjo Ali Imron mengatakan, proses pelaksanaan BID kedua pada 2018 sebagai bagian penting dari implementasi program inovasi desa yang kini tengah dipadukan untuk menjadi penunjang bagi efektivitas pelaksanaan Program Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD) sudah berjalan dengan sangat baik.
"Harapannya 48 tampilan video inovasi yang untuk sementara dijadikan menu lokal tersebut akan diverifikasi serta divalidasi oleh instansi Satker/KPW Provinsi Jawa Timur serta oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi supaya statusnya bisa menjadi menu nasional yang bisa disebarluaskan serta dapat direplikasi," ujarnya.
Ia mengemukakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh TIK Sidoarjo itu dihadiri oleh 322 pemerintah desa sebagai peserta aktif.
"Alhamdulillah, BID 2018 telah berjalan dengan sangat luar biasa, baik dari sisi pelaksanaan maupun dari sisi target dan tujuan PID (program inovasi desa). Ini bisa dilihat dari sedikitnya 48 video capturing ide inovasi yang telah terhimpun dari sejumlah desa yang mewakili secara utuh 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Semoga capturing-capturing ide inovasi di Sidoarjo ini ada yang bisa jadi menu inovasi ditingkat nasional," ujarnya.
Imron menegaskan, jika kehadiran PID yang di dalamnya ada BID bertujuan mendorong bermunculannya inovasi serta pembaruan untuk digunakan dalam proses penggunaan dana desa melalui pengelolaan serta transfer pengetahuan yang sistematis, terencana dan partisipatif agar semakin efektif, optimal, dan tepat sasaran.
"PID yang diinisiasi oleh Kemendes PDT dan Transmigrasi serta didukung penuh oleh Bank Dunia yang kini memasuki tahun ke-2 ini diharapkan bisa semakin bersinergi dengan P3MD, sehingga terdapat proses peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dan pengelolaan P3MD. Dengan demikian, sasaran 322 desa di Sidoarjo bisa melakukan inovasi di tiga bidang, yaitu sumber daya manusia, kewirausahan dan infrastruktur," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengatakan, dalam perspektif desa membangun di Sidoarjo masih terkendala adanya keterbatasan kapasitas aparat pemerintah dan masyarakat desa, kualitas tata kelola maupun sistem pendukung yang berwujud regulasi dan kebijakan pemerintah.
"Kondisi itu berdampak pada kualitas perencanaan dan pelaksanaan, termasuk pengendalian serta pemanfaatan dana desa dalam rangka pembangunan desa menjadi kurang optimal, yang berimbas tidak maksimalnya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," ucapnya.
Untuk mengatasi kondisi itu, lanjut dia, Kemendes PDT dan Transmigrasi menghadirkan PID yang di dalamnya ada ajang bursa inovasi desa.
"Kami desa-desa di Sidoarjo yang berjumlah 322 desa itu dapat secara serius mengisi kartu ide terkait kebutuhan inovasi yang dikehendaki serta mau berkomitmen mengisi kartu komitmen dalam BID 2018," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala DMD-P3A KB Sidoarjo Ali Imron mengatakan, proses pelaksanaan BID kedua pada 2018 sebagai bagian penting dari implementasi program inovasi desa yang kini tengah dipadukan untuk menjadi penunjang bagi efektivitas pelaksanaan Program Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD) sudah berjalan dengan sangat baik.
"Harapannya 48 tampilan video inovasi yang untuk sementara dijadikan menu lokal tersebut akan diverifikasi serta divalidasi oleh instansi Satker/KPW Provinsi Jawa Timur serta oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi supaya statusnya bisa menjadi menu nasional yang bisa disebarluaskan serta dapat direplikasi," ujarnya.
Ia mengemukakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh TIK Sidoarjo itu dihadiri oleh 322 pemerintah desa sebagai peserta aktif.
"Alhamdulillah, BID 2018 telah berjalan dengan sangat luar biasa, baik dari sisi pelaksanaan maupun dari sisi target dan tujuan PID (program inovasi desa). Ini bisa dilihat dari sedikitnya 48 video capturing ide inovasi yang telah terhimpun dari sejumlah desa yang mewakili secara utuh 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Semoga capturing-capturing ide inovasi di Sidoarjo ini ada yang bisa jadi menu inovasi ditingkat nasional," ujarnya.
Imron menegaskan, jika kehadiran PID yang di dalamnya ada BID bertujuan mendorong bermunculannya inovasi serta pembaruan untuk digunakan dalam proses penggunaan dana desa melalui pengelolaan serta transfer pengetahuan yang sistematis, terencana dan partisipatif agar semakin efektif, optimal, dan tepat sasaran.
"PID yang diinisiasi oleh Kemendes PDT dan Transmigrasi serta didukung penuh oleh Bank Dunia yang kini memasuki tahun ke-2 ini diharapkan bisa semakin bersinergi dengan P3MD, sehingga terdapat proses peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dan pengelolaan P3MD. Dengan demikian, sasaran 322 desa di Sidoarjo bisa melakukan inovasi di tiga bidang, yaitu sumber daya manusia, kewirausahan dan infrastruktur," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengatakan, dalam perspektif desa membangun di Sidoarjo masih terkendala adanya keterbatasan kapasitas aparat pemerintah dan masyarakat desa, kualitas tata kelola maupun sistem pendukung yang berwujud regulasi dan kebijakan pemerintah.
"Kondisi itu berdampak pada kualitas perencanaan dan pelaksanaan, termasuk pengendalian serta pemanfaatan dana desa dalam rangka pembangunan desa menjadi kurang optimal, yang berimbas tidak maksimalnya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," ucapnya.
Untuk mengatasi kondisi itu, lanjut dia, Kemendes PDT dan Transmigrasi menghadirkan PID yang di dalamnya ada ajang bursa inovasi desa.
"Kami desa-desa di Sidoarjo yang berjumlah 322 desa itu dapat secara serius mengisi kartu ide terkait kebutuhan inovasi yang dikehendaki serta mau berkomitmen mengisi kartu komitmen dalam BID 2018," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018