Surabaya (Antaranews Jatim) - Kamar Dagang dan industri (Kadin) Jawa Timur mendorong pengusaha setempat melirik pasar Rusia, dengan meningkatkan kinerja perdagangan antarnegara dan membidik pasar nontradisional untuk meningkatkan kinerja ekspor.
     
Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Jumat, mengatakan, sudah saatnya pengusaha melirik pasar nontradisional untuk meningkatkan kinerja ekspor Jatim, apalagi Rusia termasuk pasar yang cukup potensial, namun belum tergarap maksimal.
     
"Kami ucapkan terima kasih kepada Wahid Supriyadi atas kunjungannya ke Kadin Jawa Timur dan kami menyambut baik upaya duta besar untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Jawa Timur dengan Rusia,” ujar La Nyalla saat menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI Wahid Supriyadi.
     
Ia mengatakan, sejak tahun 2014, neraca perdagangan Jatim dengan Rusia selalu defisit setiap tahunnya dan terbesar tahun 2017 sebesar 311,61 juta dolar AS.
     
"Kami memahami pentingnya upaya Duta Besar Rusia untuk mengajak pengusaha Jawa Timur lebih aktif melakukan penetrasi perdagangan dan kerja sama industri serta investasi dengan pengusaha Rusia, melalui ajang promosi Festival Indonesia ke-3 pada Agustus 2018 yang lalu," katanya.
     
Untuk merealisasikannya, kata dia, pengusaha Jawa Timur memerlukan bantuan dan fasilitasi dari duta besar agar lebih memahami pasar Rusia dan informasi peluang-peluang kerja sama dengan pengusaha Rusia.
     
Duta Besar LBBP RI M Wahid Supriyadi menyatakan siap membantu pengusaha Jatim dalam memetakan pasar Rusia serta mempromosikan produk mereka, salah satunya dengan mengajak ikut Festival Indonesia yang secara periodik digelar KBRI Moskow.
     
Wahid mengatakan, KBRI Moskow sebelumnya sukses menyelenggarakan Festival Indonesia ke-3 pada 3-5 Agustus 2018 di Krasnaya Presnya Park, yang dihadiri lebih dari 135.000 orang atau meningkat 43 persen dari tahun sebelumnya sekitar 91.600 pengunjung.
     
"Rusia merupakan pasar potensial 147 juta konsumen dengan pertumbuhan angka kalangan menengah dan purchasing power yang cukup tinggi. Rusia merupakan pintu gerbang menuju pasar Eurasian Economic Community, pasar potensial lima negara CIS dengan total populasi sebesar 214 juta," kata Wahid.
     
Berdasarkan data yang dikeluarkan Federal Custom Service Rusia, total perdagangan antara Indonesia dan Rusia pada tahun 2017 sebesar 3,27 miliar dolar AS atau meningkat 25,2 persen dari tahun 2016, dengan surplus bagi Indonesia sebesar 1,69 miliar dolar AS.
     
Di bidang pariwisata, jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2017 mencapai 110.529 orang atau naik 37,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 dan menempati urutan pertama dalam hal persentase kenaikan jumlah wisatawan asing ke Indonesia. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018