Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Sejumlah pedagang daging ayam di Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan omzet penjualannya mengalami penurunan hingga 50 persen dibanding beberapa waktu sebelumnya, seiring berkurangnya permintaan dari masyarakat sejak dua pekan terakhir.

"Omzet saya sekarang hanya 50 ekor per hari, padahal biasanya bisa mencapai 100 ekor per hari," kata Ny Sumiyatun, seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Kota, Bojonegoro, Rabu.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya Ny Liliek, Ny Siti Mutmainah dan Ny Supiyah. Ketiganya menyebutkan penurunan omzet daging ayam potong dimungkinkan jumlah pedagang semakin bertambah.

"Bertambahnya jumlah pedagang daging ayam potong sudah terasa sejak setahun lalu. Ya itu yang menjadikan omzet pedagang menurun," ucap pedagang ayam potong lainnya, Wawan.

Ny Liliek mengaku biasanya mampu menjual ayam potong rata-rata sekitar 50 ekor per hari, mulai daging ayam potong, ayam Irak,  juga ayam kampung. Sekarang, maksimal hanya mampu menjual sekitar 30 ekor per hari.

"Ya, kalau sekarang sudah sulit omzet penjualan ayam potong bisa kembali normal," ucap Wawan.

Seorang pedagang ayam di Bojonegoro, Arifin, mengaku tidak mengalami penurunan omzet dalam menjual daging ayam potong di Pasar Kota dan Pasar Sumberrejo. Di dua lokasi itu, omzet penjualan daging ayam potong rata-rata bisa berkisar 2 hingga 2,5 ton per harinya.

"Pembeli di tempat saya para pedagang daging ayam keliling, restoran, dan pedagang bakso. Kalau kondisi tertentu, misalnya, bulan Suro, biasanya baru omzet penjualan ayam potong saya menurun," ucapnya.

Di Pasar Kota, kata dia, pedagang ayam potong yang memanfaatkan kendaraan lebih senang membeli ayam potong di daerah di Jawa Tengah, seperti di Kudus, Rembang, dan Blora.

"Ayam potong di Jawa Tengah ukurannya lebih besar dibandingkan ayam potong produksi lokal Bojonegoro, juga Tuban," katanya.

Data di pasar setempat mencatat harga daging ayam potong Rp30 ribu/kilogram, turun dibandingkan sepekan lalu yang sempat mencapai Rp33.000/kilogram.

Begitu pula harga daging ayam Irak juga turun menjadi Rp40.0000/kilogram, yang sebelumnya harganya Rp45.000/kilogram.

"Kalau harga ayam kampung tidak menentu. Tapi, ya sekarang ini tidak mahal, rata-rata Rp45.000 per ekornya," ucap Wawan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018