Probolinggo (Antaranews Jatim) - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian ESDM membagikan sebanyak 494 paket perdana konverter kit kepada nelayan di Pantai Bahak Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
 
Paket perdana tersebut diberikan langsung Dirjen Migas Kementerian  ESDM Djoko  Siswanto, Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid, General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum, anggota DPR RI Komisi VII, dan forum pimpinan daerah Probolinggo kepada para nelayan yang memenuhi kriteria untuk mendapat bantuan di Pantai Bahak, Kecamatan Tongas.

"Dengan adanya peralihan penggunaan bahan bakar dari BBM ke elpiji 3 kg, maka Pertamina senantiasa akan menyediakan kebutuhan elpiji 3 kg di wilayah setempat," kata Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid.

Di Kabupaten Probolinggo, lanjut dia, terdapat empat agen dan empat pangkalan yang melayani di masing-masing titik pembagian, yaitu Tongas, Sumber Asih, Gending Pesisir, dan Paiton, sehingga masyarakat terutama nelayan tidak perlu khawatir bahwa Pertamina akan menjamin distribusi elpiji lancar.

"Kriteria penerima paket bantuan adalah nelayan yang memiliki kapal ukuran kurang dari 5 Gross Tonnage (GT), kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin dibawah 13 Horse Power (HP) sesuai dengan Peraturan Presiden No. 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi nelayan kecil," tuturnya.

Pada tahun 2017, Kabupaten Probolinggo sudah mendapatkan bantuan konverter kit sebanyak 345 paket, kemudian pada tahun 2018, rencana pembagian paket konverter kit di wilayah Pertamina MOR V yaitu sebanyak 6.740 unit, dengan rincinan Jawa Timur ( 3.738 paket), Bali (1.081 paket), dan Nusa Tenggara Barat (1.921 paket). 

Bila dibandingkan dengan rencana distribusi, bahwa wilayah Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara Barat mendapatkan 27 persen dari total 25.000 paket yang didistribusikan pada tahun 2018.

"Adanya konversi itu sangat membantu para nelayan dalam meminimalisasi biaya operasional. Apabila penggunaan bahan bakar premium, kebutuhan nelayan terhadap bensin sekitar 7 liter per hari atau sebesar Rp45.150," katanya.

Namun, dengan penggunaan elpiji 3 kg yang harga per tabung sebesar Rp17.000,  maka pengeluaran nelayan dapat lebih hemat 62 persen dan satu tabung elpiji 3 kg biasanya dapat dihabiskan 2-3 hari penggunaan, tergantung dari jauhnya lokasi yang ditempuh.

"Saat ini kebutuhan elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Probolinggo sebanyak 25.737 tabung per hari dan kebutuhan masyarakat tercukupi, serta distribusi ke jalur resmi Pertamina lancar," katanya.

Masyarakat bisa ikut aktif dalam meningkatkan pelayanan Pertamina terutama dalam pendistribusian BBM dan elpiji dengan cara menghubungi contact center 1-500-000 dan email ke pcc@pertamina.com dan dapat terus memantau informasi terkini terkait Pertamina MOR V di @pertaminamor5 melalui instagram dan twitter.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018