Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi guru di acara Sekolah Kebangsaan yang digelar pemerintah kota setempat di Gedung Nasional Indonesia, Museum Dr Soetomo, Surabaya, Jatim, Senin.
     
"Belajar yang paling mudah itu mendengar. Mari kita kurangi bicara, dengan banyak belajar dan lebih banyak mendengar," kata Wali Kota Risma di hadapan ratusan pelajar di acara Sekolah Kebangsaan.
     
Sebelum dimulainya sekolah kebangsaan, acara diisi dengan penampilan para pelajar Surabaya yang menyuguhkan teatrikal perjuangan dengan tema "Sang Penyebar Semangat". Teatrikal ini, bercerita tentang perjuangan Dr. Soetomo dan Cak Durasim bagaimana mengunggah semangat para pemuda terdahulu.
     
Pada kesempatan itu, Risma meminta kepada para pelajar agar meniru perjuangan para pahlawan. Menurutnya, dahulu para pahlawan berjuang melawan penjajah. Namun sekarang, lanjut dia, berjuang bagi para pelajar diartikan dengan belajar tekun dan tidak mudah menyerah.
     
Wali Kota Risma menyampaikan banyak pejuang yang lahir dan besar di Surabaya, salah satunya adalah Dr. Soetomo. Kendati demikian, ia berpesan kepada para pelajar agar mengetahui sejarah tentang pahlawan yang ada di Surabaya agar tidak mudah terpecah belah, dan terpengaruh oleh budaya asing. 
     
"Karena kalian nanti yang akan meneruskan perjuangan Dr. Soetomo, HOS Cokroaminoto dan meneruskan perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu," ujarnya.
     
Wali Kota Risma menilai ke depan para pelajar tidak hanya bersaing dengan anak-anak Indonesia. Namun, mereka ke depannya akan bersaing dengan para pelajar di seluruh dunia. 
     
Maka dari itu, ia ingin agar pelajar Surabaya tidak kenal kata menyerah dengan menyontoh perjuangan para pahlawan terdahulu. "Kalian adalah pelajar, tugas kalian adalah belajar. Kalian arek-arek Suroboyo pasti bisa menjadi nomor satu di Indonesia. Saya ingin kalian semua berhasil dan sukses," katanya.
     
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan bangsa yang baik adalah bangsa yang mengetahui peninggalan sejarahnya. 
     
Oleh karena itu, kata dia, Disbudpar Surabaya bersama Dinas Pendidikan, memilih museum Dr. Soetomo sebagai salah satu lokasi sekolah kebangsaan. "Yang paling baik belajar sejarah itu melalui museum. Kita memiliki museum-museum yang nilai historisnya sangat tinggi. Salah satunya yakni Museum Dr. Soetomo,"  katanya.
     
Apalagi, kata dia, momentum ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda sehingga diharapkan para pelajar Surabaya lebih meresapi dan memahami nilai historis perjuangan bangsa, salah satunya adalah perjuangan Dr. Soetomo.
     
"Harapannya agar anak-anak lebih memahami, lebih mengetahui, goresan (sejarah) itu. Kita libatkan anak-anak di teatrikal juga, supaya anak-anak lebih meresapi kejadian (perjuangan) itu," kata Antiek. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018