Surabaya (Antaranews Jatim) - Tiga anggota DPRD Kota Surabaya, Jatim, dari Fraksi PDI Perjuangan yang dicoret menjadi calon anggota legislatif maupun pindah daerah pemilihan berkomitmen mencegah adanya golput atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
     
"Meski saya tidak ditugaskan sebagai anggota caleg, tapi saya juga punya kewajiban memenangkan partai," kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Anugrah Ariyadi kepada Antara di Surabaya, Senin.
     
Selain itu, lanjut dia, hal ini juga untuk mencegah adanya golput di kalangan para pendukung setianya yang sempat kecewa karena Anugrah dicoret sebagai caleg di Pemilu 2019.
     
"Saya petugas partai sehari-harinya sebagai pengurus DPC PDI Perjuangan Surabaya. Sudah hampir 10 tahun saya menjadi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan jadi sepantasnya membesarkan partai," ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini.
     
Saat ditanya siapa caleg yang akan disarankan untuk dipilih sebagai penggantinya, Anugrah terkesan tidak mau mengarahkan ke caleg lain karena tugasnya hanya memenangkan partai di wilayah lumbung suaranya. 
     
"Sekali lagi, saya sebagai petugas partai, tugas saya memenangkan partai. Saya berjuang memenangkan suara partai," katanya.
     
Hal sama juga dikatakan anggota Komisi C DPRD Surabaya Riswanto. Meskipun sebagai caleg dari PDI Perjuangan yang dipindah dari daerah pemilihan (dapil) 3 ke dapil 4 Surabaya, tetap berkomitmen agar para pendukungnya di dapil 3 tidak golput. 
     
"Ini saya buktikan meski jadi caleg di dapil 4, tapi reses saya tetap di dapil 3. Meskipun tata tertib DPRD Surabaya yang baru membolehkan reses di dapil yang lain," kata Riswanto.
     
Meskipun berat bagi konsitituennya di dapil 3, namun Riswanto tetap memberikan pengertian kepada mereka agar tidak golput dan tetap membesarkan dan memenangkan PDI Perjuangan pada Pemilu 2019.  
     
Begitu halnya anggota Komisi B DPRD Surabaya Erwin Tjahjuadi. Ia tetap berkomitmen mencegah golput meskipun sebagai caleg dipindah dari dapil 3 ke dapil 1 Surabaya.
     
"Banyak warga termasuk pengurus RT/RW hingga LPMK di lima kecamatan menyurati KPU Surabaya agar saya dikembalikan ke dapil 3. Mereka tahu kinerja saya sebagai dewan. Tapi KPU Surabaya tidak punnya kewenangan ke pusat," katanya.
     
Saat ditanya mau dikemanakan para pendukungnya, Erwin mengatakan pada saatnya nanti akan diarahkan caleg mana yang akan didukung di dapil 3 sebagai penggantinya.    
     
"Banyak caleg dari partai lain meminta saya termasuk PDI Perjuangan, cuma saya menimbang dulu kemana. Cuma pengurus RT/RW saat saya tanya kebanyakan golput," katanya.
     
Untuk itu, lanjut dia, upaya yang dilakukan saat ini adalah mencegah mereka golput. "Nanti saya arahkan siapa yang akan menggantikan saya," katanya.
     
Saat ditanya apakah penggantinya dari caleg dari PDI Perjuangan, Erwin mengatakan pihaknya lebih memprioritaskan dari partai sendiri. Hanya saja, lanjut dia, hingga saat ini belum ada caleg dari PDI Perjuangan yang memintanya secara khusus.
     
"Jadi tidak semua warga itu mau, meski saya sudah memintanya. Mereka bilang tidak ada yang seperti Pak Erwin," katanya. (*)

Video Oleh Abdul Hakim
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018