Madiun (Antaranews Jatim) - Panitia seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Madiun mencatat sebanyak 22.193 peserta dijadwalkan mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar di Wisma Haji Kota Madiun, Jatim, pada 26 Oktober hingga 17 November 2018.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Madiun yang juga anggota tim Pansel CPNS Haris Rahmanudin di Madiun, Kamis, mengatakan, jumlah peserta sebanyak itu berasal dari sejumlah kota/kabupaten di sekitar Madiun.
"Yakni peserta tes dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Dalam sehari kemungkinan nantinya akan ada lima gelombang atau shift saat tes," ujar Haris.
Ia merinci, dari 22.193 peserta yang dijadwalkan menjalani tes itu terdiri dari Kota Madiun sebanyak 3.051 peserta, Kabupaten Madiun 3.006 peserta, Magetan 5.055 peserta, Ngawi 3.772 peserta, Ponorogo 5.567 peserta, dan Pacitan 1.742 orang.
Haris menjelaskan, sejumlah persiapan untuk pelaksanaan SKD telah dilakukan, mulai penataan ruangan hingga penjagaan keamanan di sekitar lokasi tes.
Sedangkan untuk kelancaran pelaksanaan SKD, Pansel CPNS Madiun telah menerima sebanyak 196 unit komputer kiriman dari panitia seleksi nasional. Dari jumlah itu, sebanyak 190 unit komputer digunakan untuk pelaksanaan SKD dan sisanya untuk cadangan.
Ia menambahkan, jumlah unit komputer yang diteriman tersebut menurun drastis dari asumsi awal yang direncanakan sebanyak 400 unit. Dengan demikian, nantinya akan ada penyesuaian waktu dan jumlah peserta dalam pelaksanaan SKD.
"Dalam sehari kemungkinan nantinya ada lima gelombang yang menjalani tes. Untuk Kota Madiun, insya Allah jadwalnya pertama pada tanggal 26 Oktober," katanya.
Selain menyediakan perangkat untuk tes, Pansel CPNS Madiun juga memperketat pengamanan dengan memasang sejumlah peralatan CCTV di sekitar lokasi Wisma Haji Kota Madiun serta melibatkan anggota kepolisian dan TNI.
Dalam SKD tersebut, rencananya para peserta menjalani tiga materi seleksi, meliputi tes karakteristik pribadi, intelegensia umum, dan wawasan kebangsaan.
Haris berharap pelaksanaan SKD CPNS tahun 2018 di wilayah Madiun dapat berjalan lancar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Madiun yang juga anggota tim Pansel CPNS Haris Rahmanudin di Madiun, Kamis, mengatakan, jumlah peserta sebanyak itu berasal dari sejumlah kota/kabupaten di sekitar Madiun.
"Yakni peserta tes dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Dalam sehari kemungkinan nantinya akan ada lima gelombang atau shift saat tes," ujar Haris.
Ia merinci, dari 22.193 peserta yang dijadwalkan menjalani tes itu terdiri dari Kota Madiun sebanyak 3.051 peserta, Kabupaten Madiun 3.006 peserta, Magetan 5.055 peserta, Ngawi 3.772 peserta, Ponorogo 5.567 peserta, dan Pacitan 1.742 orang.
Haris menjelaskan, sejumlah persiapan untuk pelaksanaan SKD telah dilakukan, mulai penataan ruangan hingga penjagaan keamanan di sekitar lokasi tes.
Sedangkan untuk kelancaran pelaksanaan SKD, Pansel CPNS Madiun telah menerima sebanyak 196 unit komputer kiriman dari panitia seleksi nasional. Dari jumlah itu, sebanyak 190 unit komputer digunakan untuk pelaksanaan SKD dan sisanya untuk cadangan.
Ia menambahkan, jumlah unit komputer yang diteriman tersebut menurun drastis dari asumsi awal yang direncanakan sebanyak 400 unit. Dengan demikian, nantinya akan ada penyesuaian waktu dan jumlah peserta dalam pelaksanaan SKD.
"Dalam sehari kemungkinan nantinya ada lima gelombang yang menjalani tes. Untuk Kota Madiun, insya Allah jadwalnya pertama pada tanggal 26 Oktober," katanya.
Selain menyediakan perangkat untuk tes, Pansel CPNS Madiun juga memperketat pengamanan dengan memasang sejumlah peralatan CCTV di sekitar lokasi Wisma Haji Kota Madiun serta melibatkan anggota kepolisian dan TNI.
Dalam SKD tersebut, rencananya para peserta menjalani tiga materi seleksi, meliputi tes karakteristik pribadi, intelegensia umum, dan wawasan kebangsaan.
Haris berharap pelaksanaan SKD CPNS tahun 2018 di wilayah Madiun dapat berjalan lancar. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018