Surabaya (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan tenaga ahli di bidang konstruksi harus tersertifikasi untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

"Kualitas SDM memegang peran penting agar bisa bersaing di pasar bebas dan untuk membentuk tenaga yang handal harus memiliki jiwa terampil, profesional, kreatif, dan mampu berkompetensi dengan baik," ujarnya di sela membuka Musda V Gapeksindo Jatim di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, persoalan sertifikasi menjadi masalah saat ini, sebab berdasarkan data Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, dari sekitar 7,2 juta orang tenaga kerja sektor konstruksi, baru sekitar 5 persen atau 360 ribu orang yang tersertifikasi.

Saat ini telah dilakukan percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi dan bimbingan teknis keahlian konstruksi tahun 2018 yang diikuti 7.687 tenaga kerja konstruksi.

"Pelatihannya meliputi jabatan kerja, mulai posisi mandor, tukang hingga bidang kesehatan dan keselamatan kerja," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Ke depan, lanjut dia, demi meningkatkan SDM tenaga konstruksi lokal bersertifikat, maka harus segera diselenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi oleh pemerintah.

"Meskipun hal tersebut tugas dari pemerintah, tapi harapannya ada kerja sama dengan berbagai asosiasi konstruksi, perusahaan konstruksi dan perguruan tinggi untuk mengadakan pelatihan yang tujuannya SDM mampu bersaing dengan para tenaga asing," katanya.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga mengatakan bahwa jasa konstruksi mampu memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, ketika angka pengangguran masih tinggi.

Oleh sebab itu, lanjut dia, harus dilakukan berbagai upaya untuk mendorong para tenaga konstruksi agar bisa bersaing di era pasar bebas sehingga pengangguran bisa berkurang.

"Diharapkan nantinya pengangguran terbuka dari 10 juta turun menjadi 6,5 juta orang, kemudian lapangan pekerjaan baru di bidang konstruksi semakin terbuka, setidaknya setiap tahun membutuhkan tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018