Surabaya (Antaranews Jatim) - Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menganugerahi Gubernur Jawa Timur Soekarwo berupa penghargaan atas inisiasi perdagangan antardaerah melalui inovasi dan gagasan dalam memajukan dan meningkatkan perdagangan antardaerah. 

"Gubernur Jatim sangat layak mendapat penghargaan ini karena kepemimpinannya mampu menjadi inspirasi dan bisa menciptakan inovasi untuk kemajuan daerahnya," ujarnya di sela pembukaan Jatim Fair 2018 di Convex Grand City Surabaya, Selasa.

Menurut dia, Soekarwo mampu memberikan kemudahan, dukungan, fasilitas dan sarana yang memadai ke masyarakat, khususnya para pengusaha untuk berkembang, termasuk menghadirkan inovasi berupa aplikasi monitoring perdagangan dalam negeri.

"Dulu kami pernah mengangkat inovasi Soekarwo ke tingkat nasional, nanti pada saatnya ingin mengangkat aplikasi yang bekerja sama dengan 'marketplace' ini ke tingkat nasional. Tentu saja ini sangat meringankan kerja kami," ucapnya.

Mendag juga memuji langkah Soekarwo yang mendorong Gubernur se-Indonesia untuk bekerja sama dengan "marketplace" nasional demi memperkuat perdagangan dalam negeri sehingga memberikan efisiensi serta menjadikan proses perdagangan lebih cepat dan murah.

"Sebagai Ketua Umum APPSI, beliau menginisiasi kerja sama dengan seluruh Gubernur membangun interkoneksi guna memenuhi kebutuhan masing-masing daerah. Apa yang surplus dan defisit, bisa dipenuhi tanpa harus melakukan impor," katanya.

Sementara itu, Gubernur Soekarwo menyambut positif penghargaan tersebut dan menilai sebagai hasil keras dari pemerintah untuk menghadirkan inovasi guna mendorong dan memperkuat perdagangan dalam negeri, salah satunya penerapan ekonomi digital dalam industri perdagangan.

Melalui ekonomi digital, lanjut dia, dapat disediakan informasi tentang penyediaan bahan baku industri di masing-masing daerah sehingga ketika ada suatu daerah atau perusahaan membutuhkan bahan baku bisa mengambil dari daerah lain dan tidak perlu impor.

Karena itulah pihaknya membuat aplikasi berupa Sistem Informasi Perdagangan Bahan Baku (SIPAP) sebagai inovasi untuk menerapkan ekonomi digital di industri perdagangan terhadap bahan baku.

"Aplikasi ini dibuat untuk mendorong sistem perdagangan agar kemandirian industri dalam negeri dapat terwujud," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan berdasarkan data BPS, hasil inovasi tersebut menunjukkan bahwa perdagangan antarprovinsi meningkat, yakni pada 2017 perdagangan mencapai surplus Rp164 triliun, tapi pada semester pertama 2018 sudah Rp101 triliun, dan diperkirakan pada akhir tahun surplusnya Rp210 triliun. 

"Di posisi investasi naik sekitar 22 persen atau pada tahun lalu investasi mencapai Rp154 triliun, tapi pada semester pertama 2018 sudah Rp95 triliun, dan diperkirakan akhir tahun Rp190-200 triliun," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018