Palu (Antaranews Jatim) - Suasana haru menyelimuti shalat jumat pertama (5/10) di Kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR yang mengguncang ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dan sekitarnya ini pada Jumat (28/9).
"Kita semua tahu, beberapa waktu lalu, kota yang kita cintai ini ditimpa cobaan oleh Allah SWT, sebagai orang beriman kita harus sabar dan tawakal menerima musibah ini," kata KH Jayadin S Mahu, khatib shalat jumat di Masjid Raya Lolu, Kota Palu, Jumat, dengan suara bergetar.
Shalat jumat pertama pascaterjadinya guncangan gempa yang disusul tsunami dua hingga empat meter di Masjid Raya Lolu Kota Palu ini masih tetap dipenuhi jamaah, bahkan umat meluber hingga ke teras masjid.
Terlihat di beberapa sudut ada relawan bencana serta petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri, turut mengisi barisan jamaah shalat jumat di masjid yang juga ternyata tidak lolos dari bencana tersebut.
Dinding-dinding keramik terlepas di beberapa bagian, juga di tiang-tiang masjid yang terlihat lapisan keramiknya rontok, keretakan terlihat di sudut atas ruangan shalat utama yang hanya menempel pada tulang-tulang penyangganya yang sangat rawan rubuh jika terjadi gempa susulan.
Kendati di tengah kondisi rawan, masyarakat tetap menjalankan ibadah shalat jumat dengan khidmat terdengar isak tangis di beberapa bagian masjid mengisi prosesi sakral ibadah umat Islam ini.
"Semua pasti bisa dilalui, yakinlah pertolongan itu akan datang," kata KH Jayadin memberi semangat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kita semua tahu, beberapa waktu lalu, kota yang kita cintai ini ditimpa cobaan oleh Allah SWT, sebagai orang beriman kita harus sabar dan tawakal menerima musibah ini," kata KH Jayadin S Mahu, khatib shalat jumat di Masjid Raya Lolu, Kota Palu, Jumat, dengan suara bergetar.
Shalat jumat pertama pascaterjadinya guncangan gempa yang disusul tsunami dua hingga empat meter di Masjid Raya Lolu Kota Palu ini masih tetap dipenuhi jamaah, bahkan umat meluber hingga ke teras masjid.
Terlihat di beberapa sudut ada relawan bencana serta petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri, turut mengisi barisan jamaah shalat jumat di masjid yang juga ternyata tidak lolos dari bencana tersebut.
Dinding-dinding keramik terlepas di beberapa bagian, juga di tiang-tiang masjid yang terlihat lapisan keramiknya rontok, keretakan terlihat di sudut atas ruangan shalat utama yang hanya menempel pada tulang-tulang penyangganya yang sangat rawan rubuh jika terjadi gempa susulan.
Kendati di tengah kondisi rawan, masyarakat tetap menjalankan ibadah shalat jumat dengan khidmat terdengar isak tangis di beberapa bagian masjid mengisi prosesi sakral ibadah umat Islam ini.
"Semua pasti bisa dilalui, yakinlah pertolongan itu akan datang," kata KH Jayadin memberi semangat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018