Suzuka, Jepang (Antara/Reuters) - Pembalap pendatang baru di ajang Formula Satu, Charles Leclerc, akan mengawali debut dengan emosi campur aduk jelang di Grand Prix Jepang akhir pekan ini kerena sirkuit tersebut memiliki kenangan yang tragis.

Pebalap Tim Sauber itu akan membalap dan memacu kendaraan di sirkuit favorit itu dibawah kenangan teman masa kecilnnya Jules Bianchi.

Bianchi, pembalap Perancis itu, yang membela Tim Marussia, mengalami kecelakaan dibawah hujan deras di Grand Prix Jepang 2014 dan menderita cedera kepala parah, sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Ini jelas merupakan akhir pekan yang sangat sulit," kata Leclerc yang kelahiran Monaco kepada wartawan pada Kamis di Suzuka.

"Jules telah membantu saya agar berlomba di sini, lebih dari hanya teman saat balap. Dia sudah seperti keluarga.

"Saya tidak pernah datang ke Jepang sebelumnya, lintasan pagi ini saya rasakan cukup emosional."
Ayah Leclerc, Herve, yang meninggal tahun lalu, dan ayah Bianchi, Philippe adalah teman baik sejak kecil.

Leclerc, juara Formula Dua tahun lalu, tampil mengesankan musim ini di babak kualifikasi dan dengan serangkaian poin di balapan sebelumnya.

Pebalap main berusia 20 tahun itu, seperti halnya Bianchi, didukung oleh Ferrari dan akan pindah ke tim Italia musim depan bersama empat kali juara Sebastian Vettel.

Leclerc mengatakan dia tidak akan menggunakan sesuatu untuk mengenang Bianchi akhir pekan ini.

Pengemudi hanya diperbolehkan memakai helm dengan warna yang berbeda sekali dalam setahun.

Leclerc sudah mengenakan helm yang dicat dengan warna Formula Tiga digunakan ayahnya di Grand Prix Monaco pada Mei lalu.

"Saya benar-benar memikirkan sesuatu untuk tahun depan, tentang warna helm, tetapi Anda tahu ada aturan ini di mana Anda hanya dapat menggunakan satu kali helm khusus," katanya.

"Tahun ini saya telah melakukannya untuk ayah saya, tahun depan saya punya ide untuk melakukan sesuatu, warna di kedua sisi - satu untuk Jules, satu untuk ayah saya," katanya menambahkan. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018