Jakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat 25 poin, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka naik sebesar 24,88 poin. 

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat 25 poin menjadi Rp14.850, dibanding posisi sebelumnya Rp14.875 per dolar AS.

"Pergerakan rupiah masih terlihat rapuh meskipun pergerakan dolar AS kembali melemah seiring dengan sikap pelaku pasar yang mengesampingkan sentimen perang dagang dan imbas kenaikan euro," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.

Rupiah sendiri, lanjut Reza, diharapkan dapat memanfaatkan pelemahan dolar AS untuk kembali menguat, meski sentimen dari dalam negeri masih kurang kuat mengangkat rupiah.

Sebelumnya, laju rupiah kembali melemah tipis setelah sehari sebelumnya bergerak positif.

Masih adanya kekhawatiran akan dampak terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok yang dinilai dapat menganggu ekspor Indonesia membuat laju rupiah kembali terdepresiasi.

Apalagi sebelumnya juga di rilis neraca perdagangan yang masih kembali mengalami defisit.

Di sisi lain, adanya penilaian bahwa tahun 2019 ekonomi Indonesia akan tumbuh tipis di kisaran 5,1-5,2 persen menambah sentimen negatif pada rupiah, yang kontras dengan asumsi yang disepakati Banggar DPR di level 5,3 persen dengan kurs Rupiah Rp14.500 per dolar AS. 


IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka naik sebesar 24,88 poin atau 0,42 persen ke posisi 5.898,48, seiring penguatan bursa saham Asia.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,18 poin (0,67 persen) menjadi 929,8.

Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis, mengatakan, mulai adanya pembalikan arah mencoba mematahkan tren pelemahan.

"Diharapkan sentimen dari global masih dapat positif untuk membantu IHSG kembali bertahan dalam pergerakan positifnya," ujar Reza.

IHSG selanjutnya diperkirakan dapat bertahan di atas "support" 5.853-5.861 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.884-5.892.

Sebelumnya, laju IHSG mampu kembali mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya aksi beli pelaku pasar.

Kenaikan terjadi setelah terimbas pergerakan sejumlah bursa saham Asia di tengah masih adanya kekhawatiran akan kembali terjadinya perang dagang AS dan Tiongkok.

Selain itu, kembali tercatatnya aksi beli investor asing turut membantu IHSG bertahan di zona hijau hingga akhir sesi, meski tidak turut didukung oleh rupiah yang kembali melemah.

Bursa regional sendiri pada Kamis ini di antaranya indeks Nikkei naik 59,89 poin (0,25 persen) ke 23.732,41, indeks Hang Seng naik 188,37 poin (0,69 persen) ke 27.595,74, dan Straits Times menguat 7,44 poin (0,23 persen) ke posisi 3.184,01. (*) 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018