Pamekasan (Antaranews Jatim) - Bakal Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno menyamakan persepsi dengan tokoh ulama Madura asal Kabupaten Pamekasan RKH Moh Tohir Zain Abdul Hamid tentang ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada masyarakat miskin dan kurang mampu.
"Pertemuan keduanya digelar pada malam Senin (17/9) kemarin dan pertemuan itu, sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan misi calon kami dengan Kiai Khas di Madura, yakni lahirnya pemimpin baru di negeri ini," kata Tim Pemenangan Prabowo-Sandi dari Partai Gerindra Moh Nizar Zahro.
Dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Rabu (19/9) malam, Nizar menjelaskan, pertemuan antara Calon Wakil Presiden RI yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan Partai Berkarya dengan ulama pengasuh Pondok Pesantren Mambaul-Ulum Bata-bata, Palengaan, Pamekasan, Madura itu dengan lancar dan dalam suasana hikmad.
"Saya sebagai fasilitator sangat bersyukur atas pertemuan yang berlangsung di Jakarta hari Senin malam tanggal 17 september 2018 kemarin itu," katanya.
Selain itu, sambung dia, sebagai bagian dari fungsionaris partai dan Tim Pemenangan Pasangan Prabowo-Sandi, Nizar mengaku, pertemuan sangat berarti, karena keduanya tidak hanya membahas tentang program yang hendak dilakukan Sandi apabila nantinya dipercaya rakyat Indonesia sebagai pendamping Prabowo, akan tetapi juga menerima masukan dari ulama.
"Deengan pertemuan tersebut kami mempunyai semangat dan energi baru untuk memenangkan jagoan kami pada Pilpres mendatang," kata Nizar.
Setidaknya, ada empat hal penting yang menjadi catatan dalam pertemuan kedua tokoh itu.
Pertama, pertemuan tersebut sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan misi calon dari Partai Gerindra dengan Kiai Khas Madura, yakni lahirnya pemimpin baru.
Kedua, pertemuan terbatas antara Sandi dengan tokoh ulama Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata itu, mendorong lahirnya pemimpin baru yang lebih memperhatikan kepentingan umat Islam sebagai warga mayoritas di negeri ini.
"Ketiga, pertemuan itu dalam rangka menyamakan persepsi tentang pengelolaan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi yang berpihak kepada masyarakat kurang mampu seperti sebagian besar masyarakat Madura," kata Nizar.
Keempat, mendorong terjadinya proses demokrasi yang aman, damai, dan kondusif sesuai dengan prinsip kejujuran dan keadilan (Jurdil).
"Oleh karenanya, saya yang saat ini menjadi wakil dari daerah pemilihan Madura merasa berkewajiban untuk terus mengawal kepentingan bangsa ini dan mewujudkannya dengan cara memenangkan calon kami yakni, Prabowo-Sandi," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, Akademisi dari Institute Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan Matnin, M.EI menilai, pertemuan dan penyamaan persepsi tentang pengelolaan ekonomi berkeadilan penting dilakukan, karena ekonomi akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa.
"Sebab, hemat saya, politik yang dibangun seirama dengan perencanaan dan program ekonomi yang berkeadilan, akan melahirkan pola kepemimpinan sistemik yang kuat dan memberdayakan masyarakat. Sudah saatnya ketimpangan ekonomi di negeri ini juga menjadi perhatian utama," kata Dosen Ilmu Ekonomi Islam itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pertemuan keduanya digelar pada malam Senin (17/9) kemarin dan pertemuan itu, sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan misi calon kami dengan Kiai Khas di Madura, yakni lahirnya pemimpin baru di negeri ini," kata Tim Pemenangan Prabowo-Sandi dari Partai Gerindra Moh Nizar Zahro.
Dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Rabu (19/9) malam, Nizar menjelaskan, pertemuan antara Calon Wakil Presiden RI yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan Partai Berkarya dengan ulama pengasuh Pondok Pesantren Mambaul-Ulum Bata-bata, Palengaan, Pamekasan, Madura itu dengan lancar dan dalam suasana hikmad.
"Saya sebagai fasilitator sangat bersyukur atas pertemuan yang berlangsung di Jakarta hari Senin malam tanggal 17 september 2018 kemarin itu," katanya.
Selain itu, sambung dia, sebagai bagian dari fungsionaris partai dan Tim Pemenangan Pasangan Prabowo-Sandi, Nizar mengaku, pertemuan sangat berarti, karena keduanya tidak hanya membahas tentang program yang hendak dilakukan Sandi apabila nantinya dipercaya rakyat Indonesia sebagai pendamping Prabowo, akan tetapi juga menerima masukan dari ulama.
"Deengan pertemuan tersebut kami mempunyai semangat dan energi baru untuk memenangkan jagoan kami pada Pilpres mendatang," kata Nizar.
Setidaknya, ada empat hal penting yang menjadi catatan dalam pertemuan kedua tokoh itu.
Pertama, pertemuan tersebut sebagai langkah awal untuk menyatukan visi dan misi calon dari Partai Gerindra dengan Kiai Khas Madura, yakni lahirnya pemimpin baru.
Kedua, pertemuan terbatas antara Sandi dengan tokoh ulama Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata itu, mendorong lahirnya pemimpin baru yang lebih memperhatikan kepentingan umat Islam sebagai warga mayoritas di negeri ini.
"Ketiga, pertemuan itu dalam rangka menyamakan persepsi tentang pengelolaan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi yang berpihak kepada masyarakat kurang mampu seperti sebagian besar masyarakat Madura," kata Nizar.
Keempat, mendorong terjadinya proses demokrasi yang aman, damai, dan kondusif sesuai dengan prinsip kejujuran dan keadilan (Jurdil).
"Oleh karenanya, saya yang saat ini menjadi wakil dari daerah pemilihan Madura merasa berkewajiban untuk terus mengawal kepentingan bangsa ini dan mewujudkannya dengan cara memenangkan calon kami yakni, Prabowo-Sandi," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, Akademisi dari Institute Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan Matnin, M.EI menilai, pertemuan dan penyamaan persepsi tentang pengelolaan ekonomi berkeadilan penting dilakukan, karena ekonomi akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa.
"Sebab, hemat saya, politik yang dibangun seirama dengan perencanaan dan program ekonomi yang berkeadilan, akan melahirkan pola kepemimpinan sistemik yang kuat dan memberdayakan masyarakat. Sudah saatnya ketimpangan ekonomi di negeri ini juga menjadi perhatian utama," kata Dosen Ilmu Ekonomi Islam itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018