Ponorogo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyiapkan atlet paralayang dari warga yang menghuni di sekitar kawasan Gunung Gede, Desa Tatung, Kecamatan Balong di wilayah setempat.
"Saya sendiri juga baru tahu kalau Gunung Gede di Ponorogo ini merupakan lokasi yang eksotis untuk olahraga paralayang," ujar Bupati Ipong Muclissoni kepada wartawan di Ponorogo, Selasa.
Selama sepekan lalu lokasi Gunung Gede menjadi lokasi yang dipilih "Federasi Aero Sport Indonesia" (FASI) sebagai tempat penyelenggaraan Liga Paralayang seri IV tingkat nasional.
Ipong mengaku baru tahu dari para pengurus FASI kalau Gunung Gede di wilayahnya merupakan salah satu dataran tinggi yang paling eksotis di Indonesia.
"Karenanya FASI langsung memanfaatkan keberadaan Gunung Gede untuk kejuaraan Liga Paralayang tingkat nasional untuk seri yang keempat pada tahun ini," katanya.
Masih dari para pengurus FASI, Ipong memperoleh informasi, sebelumnya hanya ada dua tempat dataran tinggi di Indonesia yang dikenal eksotis untuk olahraga paralayang, yaitu di Puncak, Bogor, Jawa Barat, dan Batu, Jawa Timur.
"Sekarang, pengurus FASI bilang ada tiga, selain di Puncak dan Batu, satu lagi di Gunung Gede ini," ujarnya.
Ipong mengaku tersanjung karena pengurus FASi bilang lokasi paralayang di Gunung Gede merupakan yang paling eksotis, karena kedua sisi tebingnya sama-sama dinilai bagus.
"Mereka membandingkan di Batu hanya satu sisi yang dipergunakan untuk paralayang. Sedangkan di Gunung Gede, mereka bilang kedua sisi tebingnya sama-sama bagus untuk paralayang," katanya.
Dari informasi itu, Ipong terobsesi untuk mencetak atlet paralayang dari para pemuda atau warganya yang tinggal di sekitar wilayah Gunung Gede.
"Ini juga masih informasi dari para pengurus FASI, dari enam medali emas atlet paralayang Indonesia di Asian Games 2018 lalu, empat di antaranya diraih oleh atlet asal Batu. Maka kalau Batu bisa mencetak atlet paralayang peraih medali, kenapa Gunung Gede tidak," ucapnya.
Untuk itu mulai sekarang Ipong mengupayakan mencetak atlet paralayang dari Gunung Gede. "Targetnya lima tahun ke depan harus ada atlet paralayang dari Gunung Gede yang bisa meraih medali emas di kejuaran internasiolan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya sendiri juga baru tahu kalau Gunung Gede di Ponorogo ini merupakan lokasi yang eksotis untuk olahraga paralayang," ujar Bupati Ipong Muclissoni kepada wartawan di Ponorogo, Selasa.
Selama sepekan lalu lokasi Gunung Gede menjadi lokasi yang dipilih "Federasi Aero Sport Indonesia" (FASI) sebagai tempat penyelenggaraan Liga Paralayang seri IV tingkat nasional.
Ipong mengaku baru tahu dari para pengurus FASI kalau Gunung Gede di wilayahnya merupakan salah satu dataran tinggi yang paling eksotis di Indonesia.
"Karenanya FASI langsung memanfaatkan keberadaan Gunung Gede untuk kejuaraan Liga Paralayang tingkat nasional untuk seri yang keempat pada tahun ini," katanya.
Masih dari para pengurus FASI, Ipong memperoleh informasi, sebelumnya hanya ada dua tempat dataran tinggi di Indonesia yang dikenal eksotis untuk olahraga paralayang, yaitu di Puncak, Bogor, Jawa Barat, dan Batu, Jawa Timur.
"Sekarang, pengurus FASI bilang ada tiga, selain di Puncak dan Batu, satu lagi di Gunung Gede ini," ujarnya.
Ipong mengaku tersanjung karena pengurus FASi bilang lokasi paralayang di Gunung Gede merupakan yang paling eksotis, karena kedua sisi tebingnya sama-sama dinilai bagus.
"Mereka membandingkan di Batu hanya satu sisi yang dipergunakan untuk paralayang. Sedangkan di Gunung Gede, mereka bilang kedua sisi tebingnya sama-sama bagus untuk paralayang," katanya.
Dari informasi itu, Ipong terobsesi untuk mencetak atlet paralayang dari para pemuda atau warganya yang tinggal di sekitar wilayah Gunung Gede.
"Ini juga masih informasi dari para pengurus FASI, dari enam medali emas atlet paralayang Indonesia di Asian Games 2018 lalu, empat di antaranya diraih oleh atlet asal Batu. Maka kalau Batu bisa mencetak atlet paralayang peraih medali, kenapa Gunung Gede tidak," ucapnya.
Untuk itu mulai sekarang Ipong mengupayakan mencetak atlet paralayang dari Gunung Gede. "Targetnya lima tahun ke depan harus ada atlet paralayang dari Gunung Gede yang bisa meraih medali emas di kejuaran internasiolan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018