Madiun, (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bekerja sama dengan Bulog Sub Divre IV Madiun menggelontorkan sebanyak 5 ton beras cadangan pemerintah ke pasaran dalam kegiatan operasi pasar guna menyetabilkan harga komoditas tersebut yang mulai merangkak naik.

"Harga beras itu harus terjangkau untuk semua lapisan masyarakat, karena beras merupakan kebutuhan pokok. Operasi pasar ini penting adanya untuk menyetabilkan harga beras di Kota Madiun," ujar Pj Sekda Kota Madiun Rusdiyanto kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, harga beras secara nasional cenderung mengalami kenaikan. Untuk harga beras kelas medium telah mencapai Rp10 ribu per kilogram. Padahal biasanya beras medium berada di kisaran Rp8.300 hingga Rp8.700 per kilogram.

Meski secara nasional sudah menunjukkan tren naik, namun di Kota Madiun masih tergolong stabil, yakni di kisaran Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogramnya. Guna menghindari kenaikan yang signifikan, Pemkot Madiun segera melakukan operasi pasar.

Rusdiyanto menjelaskan, operasi pasar kali ini menyasar Pasar Besar Madiun dan Pasar Sleko. Harga yang ditetapkan tergolong murah. Masyarakat cukup membeli beras kelas medium sebesar Rp8.300 per kilogram.

Harga operasi pasar tersebut jauh dibawah HET yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 tahun 2017, sebesar Rp9.450 per kilogram.

"Secara harga tidak ada masalah. Sebab masih di bawah harga eceran tertinggi. Harapannya, beras masih terjangkau untuk masyarakat kecil," kata dia.

Sementara, Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Heriswan menyebutkan tidak hanya beras, pihaknya juga mengobral sejumlah komoditas lain, di antaranya minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.

Untuk gula kemasan satu kilogram dijual Rp11 ribu dan minyak goreng dijual Rp12 ribu per liter. Pihaknya juga tidak membatasi permintaan pembeli.

"Warga Kota Madiun disilakan memanfaatkan operasi pasar ini. Kami juga tidak membatasi jumlah permintaan. Hal itu karena stok cadangan sangat mencukupi," kata Heriswan.

Adapun, sesuai rencana operasi pasar akan dilaksanakan selama bulan September, sambil melihat situasi perkembangan pasar. Harapannya, dengan operasi pasar tersebut harga beras di pasaran dapat kembali stabil. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018