Ngawi (Antaranews Jatim) - Kebakaran hutan Gunung Lawu yang ada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah belum dapat dipadamkan dan bahkan meluas hingga ke daerah Kabupaten Ngawi.

Kebakaran hutan ini terjadi sejak tanggal 3 September lalu. Sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di wilayah Kabupaten Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah pada tanggal 17 Agustus dan dapat dipadamkan tanggal 21 Agustus 2018. Kebakaran hutan kembali terjadi  pada tanggal 22 hingga 27 Agustus.

Sesuai informasi Kodim 0805/Ngawi, titik api berasal dari petak 41, RPH Campurejo, BKPH Lawu Utara, KPH Lawu dan Sekitarnya. Api terus meluas hingga ke petak 39, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara tepatnya masuk Dusun Kembang, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, yang mengarah ke perkampungan.

"Sejak beberapa hari sudah terlihat kepulan asap di lereng Gunung Lawu. Diperkirakan jaraknya sekitar 3 kilometer dari kampung," ujar seorang warga Desa Girimulyo, Warsini, Rabu.

Meski tergolong dekat dengan perkampugan, warga mengaku tidak khawatir, karena kebakaran hutan di Gunung Lawu hampir tiap tahun terjadi saat musim kemarau.

Warga menduga, api yang terlihat tersebut merupakan lanjutan kebakaran hutan di sekitar puncak Gunung Lawu yang terjadi selama sepekan ini.

Titik api tersebut terlihat muncul sejak tiga hari lalu, yang kemudian membesar karena cuaca yang sangat kering dan angin yang bertiup kencang. Selain membakar semak, api juga membakar tanaman campuranyang ada, di antaranya pohon cemara, pinus, dan kalitus.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono terkait kebakaran hutan Gunung Lawu yang telah masuk wilayahnya menyatakan akan berkoordinasi dengan instansi terkait. Baik KPH Lawu Ds, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.

"Kami terus berkoordinasi untuk penanganan kebakaran hutan Gunung Lawu. Harapannya tidak mengarah ke perkampungan," kata Bupati Ngawi.

Pihaknya juga meminta warga yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi kebakaran hutan untuk lebih waspada. Jika kebakaran belum juga padam dan semakin mendekati permukiman, warga diimbau untuk siaga dan megungsi.

Sementara, untuk mengendalikan kebakaran hutan, petugas gabungan dari Perhutani, TNI, Polri, BPBD, dan relawan, telah disiagakan. Mereka berupaya memadamkan api dan membuat ilaran agar api tidak menyebar ke permukiman warga.

Hingga kini belum diketahui luas lahan hutan yang terbakar dan jumlah kerugian. Petugas masih fokus pada pemadaman api. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018