Tulungagung (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berencana melelang seluruh logistik kotak suara yang saat ini tersimpan dalam gudang penyimpanan maupun ditumpuk di area parkir kendaraan.
"Lelang ini sudah sesuai dengan instruksi KPU pusat tentang penghapusan logistik kotak suara," kata Koordinator Divisi Umum, Keuangan dan Logistik KPU Tulungagung Victor Febrihandoko di Tulungagung, Kamis.
Ia menjelaskan, surat edaran dari Sekjen KPU RI telah mereka terima sejak April 2018.
Dalam surat itu ditetapkan soal mekanisme penghapusan penjualan secara lelang perlengkapan pemungutan suara berupa kotak suara berbahan alumunium.
"Kami mulai April sudah menerima surat dari KPU RI terkait penghapusan logistik pemilihan dalam persiapan pemilu 2019," katanya.
Atas dasar surat edaran itulah, saat ini KPU akan mengirimkan surat permohonan persetujuan penghapusan ke Sekjen KPU RI.
"Dan apabila disetujui penghapusannya, kami akan menindaklanjuti ke kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) di Malang," katanya.
Total kotak suara yang tercatat di KPU Tulungagung sementara ini berjumlah 3.680 buah.
Jumlah itu dipastikan akan lebih setelah kita melakukan pendataan kembali stok yang ada, kemudian ditimbang dan akan dilakukan survei harganya, kata Viktor.
Sementara terkait kotak suara yang akan digunakan dalam Pemilu 2019 mendatang, kata Victor menjelaskan perlengkapan pemungutan suara berupa kotak suara yang digunakan akan berubah dan mengandung unsur transparan.
Sedangkan yang melakukan lelang langsung dari KPU RI, jadi nanti pihak KPU Kota/Kabupaten hanya menerima saja, kata Viktor.
"Nanti kita tinggal menerima sesuai jumlah yang dibutuhkan. Kemungkinan pada November hingga Desember kami akan menerima kotak suara. Untuk proses lelang dilakukan oleh KPU RI," ujarnya.
Untuk kebutuhan kotak suara yang digunakan, tambah Victor, di Kabupaten Tulungagung ada sekitar 3.768 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 19 kecamatan.
Dimana setiap TPS membutuhkan sedikitnya 5 kotak suara, sehingga total kotak suara yang dibutuhkan sebanyak 18.840 unit kotak suara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Lelang ini sudah sesuai dengan instruksi KPU pusat tentang penghapusan logistik kotak suara," kata Koordinator Divisi Umum, Keuangan dan Logistik KPU Tulungagung Victor Febrihandoko di Tulungagung, Kamis.
Ia menjelaskan, surat edaran dari Sekjen KPU RI telah mereka terima sejak April 2018.
Dalam surat itu ditetapkan soal mekanisme penghapusan penjualan secara lelang perlengkapan pemungutan suara berupa kotak suara berbahan alumunium.
"Kami mulai April sudah menerima surat dari KPU RI terkait penghapusan logistik pemilihan dalam persiapan pemilu 2019," katanya.
Atas dasar surat edaran itulah, saat ini KPU akan mengirimkan surat permohonan persetujuan penghapusan ke Sekjen KPU RI.
"Dan apabila disetujui penghapusannya, kami akan menindaklanjuti ke kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) di Malang," katanya.
Total kotak suara yang tercatat di KPU Tulungagung sementara ini berjumlah 3.680 buah.
Jumlah itu dipastikan akan lebih setelah kita melakukan pendataan kembali stok yang ada, kemudian ditimbang dan akan dilakukan survei harganya, kata Viktor.
Sementara terkait kotak suara yang akan digunakan dalam Pemilu 2019 mendatang, kata Victor menjelaskan perlengkapan pemungutan suara berupa kotak suara yang digunakan akan berubah dan mengandung unsur transparan.
Sedangkan yang melakukan lelang langsung dari KPU RI, jadi nanti pihak KPU Kota/Kabupaten hanya menerima saja, kata Viktor.
"Nanti kita tinggal menerima sesuai jumlah yang dibutuhkan. Kemungkinan pada November hingga Desember kami akan menerima kotak suara. Untuk proses lelang dilakukan oleh KPU RI," ujarnya.
Untuk kebutuhan kotak suara yang digunakan, tambah Victor, di Kabupaten Tulungagung ada sekitar 3.768 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 19 kecamatan.
Dimana setiap TPS membutuhkan sedikitnya 5 kotak suara, sehingga total kotak suara yang dibutuhkan sebanyak 18.840 unit kotak suara. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018