Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mencatat sekitar 222 kejadian kebakaran di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu selama Januari hingga Juli 2018.
     
"Kebakaran selama ini masih didominasi oleh kebakaran alang-alang, sampah atau lahan kosong," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Rabu.
     
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surabaya kejadian kebakaran di Kota Pahlawan pada 2017 ada sebanyak 589 kejadian, yang terdiri dari kebakaran bangunan 153 kejadian, kebakaran non bangunan 400 kejadian, dan kebakaran kendaraan ada 32 kejadian.
     
Sedangkan pada Januari hingga Juli 2018 ada sebanyak 222 kejadian yang terdiri dari kebakaran bangunan 58 kejadian, kebakaran non bangunan 155 kejadian dan kebakaran kendaraan sembilan kejadian.
     
Menurut dia, Damkar Surabaya mengoptimalkan sosialisasi bahaya kebakaran dan antisipasi kebakaran baik di kantor kelurahan, kecamatan hingga sekolah dan kampus-kampus di Surabaya.
     
Selain itu, lanjut dia, masyarakat sudah mulai sadar akan bahaya kebakaran, sehingga seringkali Damkar menerima undangan untuk melatih memadamkan kebakaran di berbagai instansi. Jajaran Dinas Pemadam Kebakaran pun melayani undangan dan permintaan itu dengan senang hati.
     
Sosialisasi bahaya kebakaran di kantor pemerintahan dan sekolah hingga kampus itu, kata dia, sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Sebab, hal ini merupakan perintah langsung dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini supaya semua lapisan masyarakat mengerti dan bisa mengantisipasi bahaya kebakaran.
     
"Namun, kami memberikan porsi tersendiri kepada para pelajar karena berdasarkan pengalaman saat menangani kejadian kebakaran, kaum ibu dan anak adalah yang paling sering menjadi korban. Tak kurang dari 70 sekolah mendapat penyuluhan tiap tahunnya," kata Irvan.
     
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar para siswa memahami penyebab kebakaran, serta langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh apabila harus berhadapan dengan si jago merah. 
     
Bahkan, ia berharap bagi para pelajar yang mendapatkan pelatihan, bisa menjadi duta antisipasi kebakaran di rumahnya dan lingkungannya masing-masing. 
     
"Mereka bisa mengingatkan bapak-ibunya akan bahaya kebakaran," katanya.
     
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Surabaya ini juga menjelaskan bahaya kebakaran bagaikan tamu tak diundang. Artinya, kebakaran bisa datang kapan saja tanpa adanya peringatan terlebih dulu. 
     
"Untuk itu, perlu kesigapan dan penanganan yang benar agar api dapat dijinakkan," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018