Malang (Antaranews Jatim) - Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kabupaten Gresik meminta Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menggarap program "Discovery Gresik" dengan konsep seperti Kampung Warna Warni di Kota Malang.
"Awalnya mereka (BKM Gresik) ingin sejumlah kawasan di Gresik dijadikan seperti Kampung Warna Warni Jodipan," kata Koordinator Pratikum Manajemen Strategi Public Relation Program Studi Ilmu Komunikasi UMM, Arum Martikasari di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Hanya saja, lanjutnya, pihaknya menyampaikan kepada BKM Gresik bahwa setiap daerah memiliki potensia masing-masing, sehingga "treatment"-nya akan berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lainnya. "Intinya kami tidak ingin latah," kata Arum.
Untuk mengadopsi Kampung Warna Warni Jodipan Kota Malang itu, rombongan BKM Kabupaten Gresik meminta secara khusus ke Prodi Ilmu Komunikasi UMM untuk menerapkan konsep kampung tematik tersebut di sejumlah kawasan di Kabupaten Gresik melalui program Discover Gresik.
Ada lima kawasan yang bakal jadi objek garapan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM, di antaranya Desa Kramat Inggil melaui konsep Eco Green Village, Kelurahan Kemuteran melalui konsep Night Market, Kelurahan Kroman dengan konsep Wisata Pelabuhan, Kelurahan Penelingan dengan konsep Cultural and Heritage, serta Kelurahan Sukodono melalui konsep Sentra Kuliner.
Kesempatan untuk menggarap klien khusus ini nantinya tidak didapat semua kelompok praktikum. Mereka yang lolos penilaian secara konsep yang akan benar-benar menindaklanjuti garapan lima kawasan ini, termasuk mencari sumber pendanaan juga mendampingi masyarakat hingga garapan proyek ini selesai. Diperkirakan semua program akan berjalan September mendatang.
"Kami berharap dengan skema praktikum seperti yang diterapkan ini, lulusan Prodi Ilmu Komunikasi dapat memiliki kompetensi atau skill yang bisa diujikan saat sertifikasi keprofesian. Sehingga ketika diuji, mereka tinggal menunjukan portofolio yang mereka miliki," kata Arum.
Sebelumnya, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMM sukses menggarap berbagai kawasan menjadi destinasi wisata bernilai kemanfaatan sosia. Kini Prodi tersebut kembali merancang sebuah program unggulan berbasis pemaksimalan potensi lokal. Program ini diintegrasikan dengan praktikum mahasiswa peminatan Public Relations (PR).
Untuk mewujudkan Kampung Warna Warni yang mulai dikenal beberapa tahun terakhir ini, mahasiswa tugas akhir UMM itu menggandng produsen cat, Indana Paint. Mereka bersama warga mengecat rumah yang berada di bantaran sungai dan kumuh itu akhirnya disulap menjadi kawasan yang indah.
Bahkan, terus berkembang dan memberdayakan perkeKOnomian warga setempat, apalagi Kampung Warna Warni sudah tersambung dengan Kampung 3G melalui jembatan kaca yang diklaim sebagai satu-satunya jembatan kaca di Tanah Air.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Awalnya mereka (BKM Gresik) ingin sejumlah kawasan di Gresik dijadikan seperti Kampung Warna Warni Jodipan," kata Koordinator Pratikum Manajemen Strategi Public Relation Program Studi Ilmu Komunikasi UMM, Arum Martikasari di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Hanya saja, lanjutnya, pihaknya menyampaikan kepada BKM Gresik bahwa setiap daerah memiliki potensia masing-masing, sehingga "treatment"-nya akan berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lainnya. "Intinya kami tidak ingin latah," kata Arum.
Untuk mengadopsi Kampung Warna Warni Jodipan Kota Malang itu, rombongan BKM Kabupaten Gresik meminta secara khusus ke Prodi Ilmu Komunikasi UMM untuk menerapkan konsep kampung tematik tersebut di sejumlah kawasan di Kabupaten Gresik melalui program Discover Gresik.
Ada lima kawasan yang bakal jadi objek garapan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM, di antaranya Desa Kramat Inggil melaui konsep Eco Green Village, Kelurahan Kemuteran melalui konsep Night Market, Kelurahan Kroman dengan konsep Wisata Pelabuhan, Kelurahan Penelingan dengan konsep Cultural and Heritage, serta Kelurahan Sukodono melalui konsep Sentra Kuliner.
Kesempatan untuk menggarap klien khusus ini nantinya tidak didapat semua kelompok praktikum. Mereka yang lolos penilaian secara konsep yang akan benar-benar menindaklanjuti garapan lima kawasan ini, termasuk mencari sumber pendanaan juga mendampingi masyarakat hingga garapan proyek ini selesai. Diperkirakan semua program akan berjalan September mendatang.
"Kami berharap dengan skema praktikum seperti yang diterapkan ini, lulusan Prodi Ilmu Komunikasi dapat memiliki kompetensi atau skill yang bisa diujikan saat sertifikasi keprofesian. Sehingga ketika diuji, mereka tinggal menunjukan portofolio yang mereka miliki," kata Arum.
Sebelumnya, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMM sukses menggarap berbagai kawasan menjadi destinasi wisata bernilai kemanfaatan sosia. Kini Prodi tersebut kembali merancang sebuah program unggulan berbasis pemaksimalan potensi lokal. Program ini diintegrasikan dengan praktikum mahasiswa peminatan Public Relations (PR).
Untuk mewujudkan Kampung Warna Warni yang mulai dikenal beberapa tahun terakhir ini, mahasiswa tugas akhir UMM itu menggandng produsen cat, Indana Paint. Mereka bersama warga mengecat rumah yang berada di bantaran sungai dan kumuh itu akhirnya disulap menjadi kawasan yang indah.
Bahkan, terus berkembang dan memberdayakan perkeKOnomian warga setempat, apalagi Kampung Warna Warni sudah tersambung dengan Kampung 3G melalui jembatan kaca yang diklaim sebagai satu-satunya jembatan kaca di Tanah Air.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018