Surabaya (Antaranews Jatim) - Para peserta "Siswa Mengenal Nusantara" (SMN) asal Sumatera Selatan memetik ilmu pentingnya pertahanan dan ketahanan maritim di Negara Kesatuan Republik Indonesia, setelah berkunjung ke Monumen Kapal Selam (Monkasel) di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami jadi mengetahui bahwa Indonesia ini merupakan negara kepulauan dengan kekayaan laut yang mesti kita pertahankan," ujar Witri Armelita, peserta SMN asal Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, saat dikonfirmasi usai berkunjung ke Monkasel Surabaya, Jumat petang.

SMN asal Sumatera Selatan yang berjumlah 23 orang itu berkesempatan masuk ke dalam Monkasel "KRI Pasopati- 410", yang pernah menjadi salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia.

Kapal perang buatan Rusia tahun 1952 itu salah satunya pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.

Usai melihat langsung ke dalam kapal selam yang sejak 27 Juni 1998 diresmikan sebagai monumen di kawasan Jalan Pemuda Surabaya itu, para siswa kemudian diajak melihat film dokumenter mengenai sejarah TNI Angkatan Laut dan sepak terjang KRI Pasopati- 410 yang berperan besar mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Witri mengaku mendapat kata-kata motivasi setelah menyaksikan film berdurasi 30 menit itu, yaitu "Di Darat Kita Berlari dan di Laut Kita Berjaya".

"Dari film ini tergambar betapa kerasnya perjuangan pahlawan kita untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Rani Febky Wulandari, peserta SMN asal Sumatera Selatan lainnya dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Prabumulih, merasa mendapat pengalaman berharga dapat berkunjung ke Monkasel di Surabaya.

"Kami melihat kapal selam ini menjadi saksi bisu dari kemerdekaan negara Republik Indonesia. Dia membantu para pahlawan memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga berperan mempertahakan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Keren banget," katanya.

SMN merupakan program pertukaran pelajar "Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hadir untuk Negeri", yang telah digelar rutin tiap tahun sejak 2015. Pesertanya adalah siswa SMA/ SMK atau sederajat yang lolos seleksi program pertukaran pelajar "BUMN Hadir untuk Negeri", beberapa di antaranya juga melibatkan siswa difabel.

Tahun ini peserta SMN asal Sumatera Selatan saling bertukar kunjungan dengan peserta asal Jawa Timur, yang diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta tanah air, dengan mengetahui ragam budaya nusantara.

Perwakilan BUMN dari PT Angkasapura II, Aidid Fitriawan, yang mendampingi peserta SMN asal Sumatera Selatan di Surabaya, mengatakan kunjungan ke Monkasel diharapkan dapat menambah wawasan bagi para siswa. "Biar siswa dapat lebih mengenal apa yang ada di Jawa Timur. Terutama untuk mengeksplorasi pengetahuan mereka selama berada di sini," katanya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018