Malang (Antara) - Aplikasi "Beneko" inovasi temuan tiga mahasiswa Universitas Muhammaduyah Malang (UMM) diklaim bisa mempermudah pembelajaran bagi siswa, khususnya bidang studi PPkn, Bahasa Inggris, dan Biologi.

Beneko merupakan singkatan dari ketiga nama penemunya, yakni Ibnu Choirin (Iben), Naufal Muhammad Kautsar (Naufal), dan Eko Prasetyo Utomo (Eko). Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) degan program studi yang berbeda.

"Saya awalnya tertarik dengan pembelajaran PPT (PowerPoint Presentation) berbasis android yang diajarkan di kelas. Kemudian saya tertantang untuk membuat inovasi lain yang lebih mudah agar siswa juga mudah memahami pelajaran," kata salah seorang anggota tim Beneko, Naufal Muhammad Kautsar di Malang,Jawa Timur, Rabu.

Aplikasi ini, katanya, dihadirkan untuk memudahkan para penggunanya, sebab aplikasi ini memiliki berbagai fitur penunjang,  di antaranya video pembelajaran, e-book hingga fasilitas chat yang bisa digunakan untuk berdiskusi ketika menemui kesulitan belajar.

"Saat ini aplikasinya masih dalam proses penyempurnaan biar bisa lebih mudah dipakai di semua jenis telepon pintar, sebab perkembangan teknologi terus berkembang dan menuntut manusia untuk terus beradaptasi. Berbagai aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan harus selalu bersiap untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Oleh karena itu, kata mahasiswa program studi Civic Hukum (PPkn) itu, sebelum tertinggal jauh, pihaknya mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Ia mengaku meski dirinya merupakan mahasiswa program studi PPkn, aplikasi belajar ini tidak hanya memuat pelajaran PPKn saja. Pelajaran lain, seperti biologi dan Bahasa Inggris juga dapat diakses di aplikasi ini.  

"Aplikasi ini siap diluncurkan ke publik, rencananya aplikasi belajar Beneko dapat digunakan oleh masyarakat umum pada Agustus ini," katanya.

Sementara itu Dr Nurul Zuriah, dosen Civic Hukum UMM menyampaikan bahwa pihaknya tidak berhenti sampai di situ dan akan terus mendorong mahasiswa untuk bisa menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru, termasuk dengan hadirnya aplikasi ini.

"Awalnya saya berfikir bahwa zaman sudah banyak berubah dan kami harus mulai untuk memperbanyak inovasi, khususnya terkait model pembelajaran. Dengan adanya aplikasi Beneko yang dikembangkan oleh mahasiswa ini, kami bangga, sebab usaha kami untuk memancing mahasiswa melakukan inovasi dapat terus terwujud," tuturnya.

Nurul berharap lahirnya berbagai inovasi pembelajaran tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Ia mengajak seluruh masyarakat yang peduli dengan model pembelajaran terus berusaha menciptakan kreasi yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

"Kita harus berpikir futuristik, mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan tantangan masa depan yang akan kita hadapi," ujarnya.***4***

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018