Jember (AntaranewsJjatim) - Bupati Jember Faida bersama Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz mengangkat pusaka kujang sebagai simbol pembukaan Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2018 yang digelar di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.

"Pertama kalinya JFC memparadekan pusaka kujang yang telah ditemukan ribuan tahun lalu dan ini merupakan pertama kali di Indonesia, bahkan pertama kali di dunia," kata Dynand Fariz di halaman Kantor Pemkab Jember.

Menurutnya pembukaan JFC yang diawali dengan mengangkat senjata asli dari Jawa Barat itu merupakan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada seni dan budaya yang ada di Indonesia sebagai pondasi pemersatu bangsa.

"Tema JFC 2018 adalah 'Asia Light' yang terinspirasi dari Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia. Hari ini adalah pembukaannya saja yang menampilkan etalase rangkaian talent JFC yang mengenakan kostum sesuai dengan 10 defileyang digelar mulai 8-12 Agustus 2018," katanya.

Rangkaian JFC ke-17 meliputi Opening JFC International Event (7 Agustus 2018); Pets Carnival (8 Agustus 2018); JFC International Exhibition (10–12 Agustus 2018), JFC Kids Carnival (9 Agustus 2018);  JFC Rhythm Artwear Carnival (10 Agustus 2018); dan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) pada 11 Agustus 2018 dan Grand Carnival pada 12 Agustus 2018.

Ia mengatakan tema "Asia Light" sebagai proses kebangkitan negara Asia di tingkat dunia yang akan dipresentasikan dalam 10 defile dan menunjukkan kebudayaan negara-negara di Asia dalam menyambut Asian Games 2018.

Sebanyak 10 defile terpilih mewakili benua Asia di antaranya memiliki keelokan sejarah dan budaya yang dilambangkan dengan Kujang yang menjadi pusaka nusantara, Stars simbol dari cahaya, Thailand negara kerajaan Seribu Pagoda, Silla salah satu dari tiga kerajaan besar di Korea yang memiliki gendang tradisional bernama Seyogo berbentuk jam pasir, Shogun pemimpin para pejuang Samurai di era kekaisaran kuno Jepang, dan India.

"Tahun ini ada yang baru di JFC 2018 yakni Pets Carnival yakni parade hewan piaraan yang mengenakan kostum unik berpadu dengan pemiliknya akan berlenggak-lenggok di catwalk," ucap Dynand Fariz yang juga sebagai Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI).

Sementara Bupati Jember Faida mengatakan JFC saat ini bukan hanya sebagai aset Jember semata, namun telah menjadi aset seluruh bangsa Indonesia dan Jember dikenal sebagai kota karnaval dunia.

"JFC bukan hanya sebagai kegiatan karnaval semata, akan tetapi telah menjadi sebuah sajian karnaval pemersatu berbagai karnaval yang ada di Indonesia," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu. 

Tahun lalu, lanjut dia, Kabupaten Jember telah diberi predikat sebagai kota karnaval pertama di Indonesia yang telah mampu mewarnai seni budaya yang ada di Indonesia, sehingga ia mengajak kepada seluruh masyarakat Jember untuk menjaga predikat yang telah disematkan oleh Presiden Joko Widodo tersebut. 

"JFC bukan hanya milik Jember akan tetapi JFC adalah milik Indonesia, bahkan milik dunia, sehingga mari kita jaga predikat kota karnaval dengan sebaik-baiknya," katanya.(*)
Video Oleh Zumrotun Solichah
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018