Madiun (Antaranews Jatim) - Nilai investasi yang masuk ke wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, meningkat signifikan dari Rp347 miliar pada 2016 menjadi Rp1,3 triliun pada 2017.
Wali Kota Madiun Sugeng Risminyanto di Madiun, Senin, mengatakan bahwa peningkatan nilai investasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai terobosan dan promosi yang dilakukan oleh Pemkot Madiun, terlebih dalam membangun dan menjadikan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan dan industri di wilayah eks-Kerisidenan Madiun.
"Ini (pusat perdagangan dan industri) merupakan peluang besar. Artinya, banyak peluang bagi investor lokal maupun dari luar untuk menanamkan investasinya di Kota Madiun," kata dia.
Pihaknya menjelaskan, Kota Madiun terus melakukan ekspansi kreatif. Sebagai daerah transit, Kota Madiun didukung adanya stasiun besar, jalur ganda, dan yang terakhir adanya jalan tol yang baru beroperasi.
Artinya, akses cukup mudah. Kota Madiun juga terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga investor tidak perlu lagi bingung mencari SDM jika membuka usaha di kota pecel. SDM, juga diharapkan dapat memanfaatkan peluang Sumber Daya Alam (SDA) dari daerah sekitar.
"Pengembangan SDM terus dilakukan. Di tahun ini, Pemkot Madiun bekerja sama dengan Polteknik Negeri Madiun dan juga Akademi Perkeratapian Indonesia," katanya.
Untuk mendongkrak nilai investasi, instansi terkait, yakni Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kopersi dan Usaha Mikro (DPMTSPKUM) setempat juga terus memberikan kemudahan dalam perizinan usaha.
Sebanyak 20 dari 43 perizinan sudah dapat dilakukan pelayanan secara online. Selain itu juga telah mendapatkan hak akses "Online Single Submission" (OSS) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonimian.
"Sisi lain, banyak perizinan yang terus dipangkas. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi. Penerbitan perizinan usaha harus cepat, mudah, dan murah," tambahnya.
Ia juga memastikan seiring bertambahnya nilai investasi, meningkat pula besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Madiun. Dimana sesuai data PAD tahun 2009 hanya Rp26,7 miliar, kini sudah mencapai Rp230 miliar lebih.
Selain itu, semakin banyaknya investor yang masuk ke Kota Madiun, maka akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi setempat. Juga berimbas kepada penyerapan tenaga kerja sebagai upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Nilai sebesar Rp1,3 triliun tersebut di antaranya disumbang dari penanaman modal yang dilakukan oleh pengelola sejumlah hotel berbintang, pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat hiburan di Kota Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wali Kota Madiun Sugeng Risminyanto di Madiun, Senin, mengatakan bahwa peningkatan nilai investasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai terobosan dan promosi yang dilakukan oleh Pemkot Madiun, terlebih dalam membangun dan menjadikan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan dan industri di wilayah eks-Kerisidenan Madiun.
"Ini (pusat perdagangan dan industri) merupakan peluang besar. Artinya, banyak peluang bagi investor lokal maupun dari luar untuk menanamkan investasinya di Kota Madiun," kata dia.
Pihaknya menjelaskan, Kota Madiun terus melakukan ekspansi kreatif. Sebagai daerah transit, Kota Madiun didukung adanya stasiun besar, jalur ganda, dan yang terakhir adanya jalan tol yang baru beroperasi.
Artinya, akses cukup mudah. Kota Madiun juga terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga investor tidak perlu lagi bingung mencari SDM jika membuka usaha di kota pecel. SDM, juga diharapkan dapat memanfaatkan peluang Sumber Daya Alam (SDA) dari daerah sekitar.
"Pengembangan SDM terus dilakukan. Di tahun ini, Pemkot Madiun bekerja sama dengan Polteknik Negeri Madiun dan juga Akademi Perkeratapian Indonesia," katanya.
Untuk mendongkrak nilai investasi, instansi terkait, yakni Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kopersi dan Usaha Mikro (DPMTSPKUM) setempat juga terus memberikan kemudahan dalam perizinan usaha.
Sebanyak 20 dari 43 perizinan sudah dapat dilakukan pelayanan secara online. Selain itu juga telah mendapatkan hak akses "Online Single Submission" (OSS) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonimian.
"Sisi lain, banyak perizinan yang terus dipangkas. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi. Penerbitan perizinan usaha harus cepat, mudah, dan murah," tambahnya.
Ia juga memastikan seiring bertambahnya nilai investasi, meningkat pula besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Madiun. Dimana sesuai data PAD tahun 2009 hanya Rp26,7 miliar, kini sudah mencapai Rp230 miliar lebih.
Selain itu, semakin banyaknya investor yang masuk ke Kota Madiun, maka akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi setempat. Juga berimbas kepada penyerapan tenaga kerja sebagai upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Nilai sebesar Rp1,3 triliun tersebut di antaranya disumbang dari penanaman modal yang dilakukan oleh pengelola sejumlah hotel berbintang, pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat hiburan di Kota Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018