Yerusalem (Antaranews Jatim/Reuters) - Israel akan mengerahkan militernya jika Iran berusaha menghalangi Selat Bab al-Mandeb --yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu.

Pekan lalu, Arab Saudi mengatakan pihaknya akan menangguhkan pengiriman minyak melalui selat itu, di rute laut utama dari Timur Tengah ke Eropa, setelah kelompok milisi Yaman Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, menyerang dua kapal di jalur tersebut.

Arab Saudi dan Iran terlibat dalam perang perwalian selama tiga tahun di Yaman, yang terletak di sisi selatan Bab al-Mandeb.

Kelompok Al-Houthi, yang sebelumnya mengancam akan menghalangi selat itu, mengatakan pekan lalu mereka mempunyai kemampuan angkatan laut untuk menyerang pelabuhan-pelabuhan Arab Saudi dan sasaran lain di Laut Merah.

Iran tidak mengancam untuk menghalangi Bab al-Mandeb tetapi negara tersebut mengatakan akan menghalangi Selat Hormuz, di mulut Teluk itu, jika dicegah mengekspor minyaknya sendiri.

"Jika Iran berusaha menghalangi Selat Bab al-Mandeb, saya yakin bahwa negara itu akan terlibat konfrontasi dengan koalisi internasional yang bertekad akan mencegah ini, dan koalisi ini juga akan mencakup semua cabang militer Israel," kata Netanyahu dalam acara parade bagi para perwira baru angakatan lau di Haifa.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan dalam pidato terpisah di acara itu bahwa Israel "baru-baru ini mendengar ancaman-ancaman untuk merusak kapal-kapal Israel di Laut Merah". Dia tak memberikan perincian lebih lanjut.

Kapal-kapal yang bertujuan ke Israel, terutama dari Asia, melintasi selat itu ke Eilat, atau melanjutkan pelayaran melalui Terusan Suez ke Laut Tengah. Kapal-kapal yang bertujuan ke pelabuhan Aqaba Yordania dan sebagian ke pelabuhan-pelabuhan Saudi juga melintasi selat itu.

Bab al-Mandeb memiliki lebar 29Km, membuat ratusan kapal berpotensi jadi sasaran yang mudah diserang. Menurut Administrasi Informasi Energi AS, diperkirakan 4,8 juta barel per hari minyak mentah dan produk-produk melintasinya pada tahun 2016.

Israel telah menyerang pasukan Iran di Suriah dan telah bersikeras mereka meninggalkan Suriah sama sekali. Mereka mundur sejauh 85 km dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata utusan khusus Rusia untuk Suriah pada Rabu.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018