Tulungagung (Antaranews Jaim) - Pj Bupati Tulungagung Jarianto meresmikan area "jogging track" Pinka Lembu Peteng, Kelurahan Tretek, Kabupaten Tulungagung sebagai kawasan wisata kuliner baru di daerah tersebut.
"Secara simbolis peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti di permukaan batu alam yang dipasang di (kawasan) Pinka, semalam (Selasa, 31/7)," kata Jarianto di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
Peresmian yang menghadirkan 35 pedagang dan disaksikan ribuan warga itu juga dimeriahkan dengan pementasan wayang kulit.
Jarianto berharap kawasan wisata kuliner Pinka menjadi alternatif warga maupun wisatawan yang ingin mencicipi aneka kuliner khas Tulungagung sembari menikmati keindahan Sungai Ngrowo yang kini terus "bersolek".
"Ini dalam rangka mengambangkan kawasan Pinka Lembu Peteng. Dikembangkan kulinernya sehingga nanti juga membantu perekenomian masyarakat," kata Jarianto.
Untuk ke depannya, lanjut Jarianto, kawasan Pinka Lembu Peteng bakal terus dikembangkan. Salah satunya berkaitan dengan kondisi sungai.
"Bisa ditambah perahu-perahu kecil sehingga bisa dinaiki keliling sungai. Bisa juga dibendung," katanya.
Ia mengimbau masyarakat terus mendukung program pemerintah.
Salah satunya pengembangan kawasan Pinka Lembu Peteng. Hal yang cukup sederhana yakni ikut menjaga kebersihan.
Ketua DPRD Tulungagung Supriyono yang turut hadir mengatakan, nama Pinka Lembu Peteng sengaja dipakai karena Kali Ngrowo bernilai sejarah.
Ada hubungan erat dengan Lembu Peteng, yang merupakan pangeran dari kerajaan Majapahit.
"Karena itulah namanya Lembu Peteng, ini untuk menghormati beliau,? ujarnya.
Supriyono juga berharap kawasan Pinka Lembu Peteng bisa menjadi kawasan sarana edukasi, silaturahmi, wisata, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Acara tersebut juga dihibur pagelaran wayang kulit. Dalang Lenggang Pratitis dari Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, dengan lakon Mbangun Candi Sapto Argo. (T*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Secara simbolis peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti di permukaan batu alam yang dipasang di (kawasan) Pinka, semalam (Selasa, 31/7)," kata Jarianto di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
Peresmian yang menghadirkan 35 pedagang dan disaksikan ribuan warga itu juga dimeriahkan dengan pementasan wayang kulit.
Jarianto berharap kawasan wisata kuliner Pinka menjadi alternatif warga maupun wisatawan yang ingin mencicipi aneka kuliner khas Tulungagung sembari menikmati keindahan Sungai Ngrowo yang kini terus "bersolek".
"Ini dalam rangka mengambangkan kawasan Pinka Lembu Peteng. Dikembangkan kulinernya sehingga nanti juga membantu perekenomian masyarakat," kata Jarianto.
Untuk ke depannya, lanjut Jarianto, kawasan Pinka Lembu Peteng bakal terus dikembangkan. Salah satunya berkaitan dengan kondisi sungai.
"Bisa ditambah perahu-perahu kecil sehingga bisa dinaiki keliling sungai. Bisa juga dibendung," katanya.
Ia mengimbau masyarakat terus mendukung program pemerintah.
Salah satunya pengembangan kawasan Pinka Lembu Peteng. Hal yang cukup sederhana yakni ikut menjaga kebersihan.
Ketua DPRD Tulungagung Supriyono yang turut hadir mengatakan, nama Pinka Lembu Peteng sengaja dipakai karena Kali Ngrowo bernilai sejarah.
Ada hubungan erat dengan Lembu Peteng, yang merupakan pangeran dari kerajaan Majapahit.
"Karena itulah namanya Lembu Peteng, ini untuk menghormati beliau,? ujarnya.
Supriyono juga berharap kawasan Pinka Lembu Peteng bisa menjadi kawasan sarana edukasi, silaturahmi, wisata, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Acara tersebut juga dihibur pagelaran wayang kulit. Dalang Lenggang Pratitis dari Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, dengan lakon Mbangun Candi Sapto Argo. (T*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018