Madiun (Antaranews Jatim) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Madiun, Jawa Timur, menangani sebanyak 15 kasus kebakaran selama tiga bulan terakhir, atau sejak Mei hingga Juli 2018 yang terjadi di wilayah kerjanya.

Kepala Satpol PP Kota Madiun, Sunardi Nurcahyono di Madiun, Rabu, mengatakan dari 15 kasus kebakaran tersebut, didominasi oleh kebakaran lahan yang dipicu akibat pembakaran sampah.

"Sementara, empat kasus lainnya merupakan kasus kebakaran rumah yang disebabkan karena hubungan arus pendek listrik maupun tabung elpiji yang bocor," ujar Sunardi.

Menurut dia, guna mengantisipasi kasus kebakaran yang rawan terjadi saat musim kemarau, pihaknya telah melakukan berbagai upaya persiapan, diantaranya menyiagakan delapan unit mobil pemadam kebakaran.

"Persiapan terus dilakukan memasuki kemarau, diantaraya dengan penyiagaan delapan unit mobil pemadam kebakaran berikut personelnya," katanya.

Selain penyediaan armada pemadam kebakaran, pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga Kota Madiun melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan.

"Kami meminta ke masyarakat untuk tidak membakar sampah di tempat sembarangan. Terlebih yang berada di dekat permukiman padat penduduk," kata dia.

Sementara, guna mencegah kebakaran karena hubungan arus pendek listrik, pihaknya juga mengimbau warga secara berkala mengecek instalasi listrik di rumah, kantor, maupun gedung, seperti hotel, mal, dan rumah sakit.

Ia menegaskan, petugas PMK yang saat ini berada di bawah naungan Satpol PP tersebut juga terus berlatih untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kebakaran.

Pemkot Madiun juga menambah fasilitas pemadam kebakaran untuk membantu penanganan memadamkan kebakaran. Baik itu berupa penambahan kendaraan hingga alat untuk memadamkam api.

Ia berharap, dengan segala upaya yang telah dilakukan tersebut jumlah kebakaran di Kota Madiun dapat berkurang. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018