Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya menyebut kejadian kebakaran di ibu kota Provinsi Jawa Timur hingga Juli 2018 meningkat jika dibandingkan tahun lalu. 
     
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PMK Irvan Widyanto, di Surabaya, Rabu, mengatakan per 30 Juli 218 jumlah kebakaran yang terjadi di Kota Pahlawan sebanyak 276 kasus. 
     
"Jumlah tersebut meningkat dibandingkan data pertengahan tahun lalu yang hanya 186 kasus. Sedangkan jumlah kebakaran tahun 2017 total 589 kasus," kata Irvan yang juga menjabat Kepala Satpol PP Surabaya ini.
     
Menurut dia, kejadian kebakaran banyak terjadi di lahan kosong di antaranya, kebakaran sampah dan ilalang. Kebakaran non bangunan tersebut luasnya hingga mencapai 140.247 m2, sedangkan, kebakaran yang terjadi pada bangunan sebanyak 67 kasus dan 9 kasus kebakaran pada kendaraan.
     
Irvan mengatakan upaya sosialisasi dalam mencegah kebakaran terus dilakukan oleh PMK. Bahkan, lanjut dia, untuk meminimalisir kasus kebakaran lahan, Wali Kota Surabaya juga telah membuat surat edaran agar masyarakat menegur orang yang membakar sampah baik di halaman rumah maupun lahan kosong. 
     
"Surat edaran itu sudah disampaikan ke semua wilayah di Surabaya," ujarnya.
     
Irvan mengatakan pihaknya terus mengingatkan agar pencegahan dini kebakaran bisa dilakukan, di antaranya, melihat kondisi kompor gas, listrik hingga pemicu kebakaran lainnya. 
     
"Kami juga terus ingatkan masyarakat salah satunya melalui sosialisasi di media sosial," ujarnya.
     
Menurutnya, petugas PMK juga terus berlatih untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kebakaran. Sejumlah fasilitas pemadam kebakaran juga ditambah untuk mencegah si jago merah meluas, baik itu berupa penambahan jenis kendaraan hingga alat untuk memadamkam api. 
     
"Kami ingin respons dari petugas untuk mengatasi kebakaran meningkat," ujarnya.
     
Ia berharap dengan segala upaya yang telah dilakukan jumlah kebakaran di Surabaya menyusut dari tahun sebelumnya, sehingga tidak ada korban jiwa yang diakibatkan karena kebakaran. 
     
"Hingga Juli sudah ada 12 korban yang delapan di antaranya meninggal dunia," katanya. (*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018