Madiun (Antaranews Jatim) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Madiun, Jawa Timur, menyiagakan delapan unit mobil pemadam kebakaran guna mengantisipasi kasus kebakaran yang rawan terjadi saat musim kemarau.
Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Sabtu mengatakan pihaknya telah menetapkan siaga kebakaran di wilayah itu pada musim kemarau saat ini.
"Kesiapan tersebut diwujudkan dengan penyiagaan delapan unit mobil pemadam kebakaran berikut personelnya," ujar dia.
Selain penyediaan armada pemadam kebakaran, pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga Kota Madiun melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Kami meminta ke masyarakat untuk tidak membakar sampah di tempat sembarangan. Terlebih yang berada di dekat permukiman padat penduduk," kata dia.
Pihaknya mencatat selama tiga bulan terakhir terdapat 15 kejadian kebakaran di wilayah Kota Madiun. Dari 15 kasus tersebut, didominasi oleh kebakaran lahan yang dipicu pembakaran sampah.
"Sementara, empat kasus lainnya merupakan kasus kebakaraan rumah yang disebabkan hubungan arus pendek listrik maupun tabung elpiji yang bocor," kata dia.
Pihaknya menambahkan untuk personel khusus pemadam kebakaran ada 20 orang yang disiagakan. Para personel tersebut telah mumpuni di bidangnya.
Guna mencegah kebakaran karena hubungan arus pendek listrik, pihaknya juga mengimbau warga secara berkala mengecek instalasi listrik di rumah, kantor, maupun gedung, seperti hotel, mal, dan rumah sakit. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Sabtu mengatakan pihaknya telah menetapkan siaga kebakaran di wilayah itu pada musim kemarau saat ini.
"Kesiapan tersebut diwujudkan dengan penyiagaan delapan unit mobil pemadam kebakaran berikut personelnya," ujar dia.
Selain penyediaan armada pemadam kebakaran, pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga Kota Madiun melalui berbagai kegiatan pertemuan masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Kami meminta ke masyarakat untuk tidak membakar sampah di tempat sembarangan. Terlebih yang berada di dekat permukiman padat penduduk," kata dia.
Pihaknya mencatat selama tiga bulan terakhir terdapat 15 kejadian kebakaran di wilayah Kota Madiun. Dari 15 kasus tersebut, didominasi oleh kebakaran lahan yang dipicu pembakaran sampah.
"Sementara, empat kasus lainnya merupakan kasus kebakaraan rumah yang disebabkan hubungan arus pendek listrik maupun tabung elpiji yang bocor," kata dia.
Pihaknya menambahkan untuk personel khusus pemadam kebakaran ada 20 orang yang disiagakan. Para personel tersebut telah mumpuni di bidangnya.
Guna mencegah kebakaran karena hubungan arus pendek listrik, pihaknya juga mengimbau warga secara berkala mengecek instalasi listrik di rumah, kantor, maupun gedung, seperti hotel, mal, dan rumah sakit. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018