Surabaya (Antaranews Jatim) - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya sepakat melanjutkan kerja sama dengan Osaka City University melalui sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara keduanya di kampus setempat, Kamis.
Wakil Dekan II FK Unair Prof Budi Santoso mengatakan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama pertukaran mahasiswa dan juga bersama membuat jurnal internasional.
"Ada empat mahasiswa S1 yang dikirim ke Jepang. Dokter Kenji Ohata, Dekan mereka juga pernah mengajar mahasiswa S1 kami, tidak hanya memberikan kuliah tapi juga mengajarkan bagaimana mempublish jurnal," kata Budi.
Guru besar bedah saraf FK Unair Prof Abdul Hafid Bajamal menambahkan, selain dua bidang itu, juga dilakukan di departemen lainnya seperti bedah saraf, neurologi, patologi.
"Dengan ini kita juga akan belajar tentang publikasi, kita juga akan membuat jurnal internasional besama-sama," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Osaka City University Jepang yang hadir dan diberi gelar kehormatan dari FK Unair menjelaskan, kedua pihak sudah mempunyai MoU sebelumnya dan tinggal melanjutkan kerja sama yang telah terjalin.
"Kita akan bantu Unair dan Unair akan bantu Osaka. Kita kirim dokter Unair juga harus kirim dokter ke Jepang," katanya.
Di Jepang, kata Kenji, banyak neurologis tapi tidak banyak kasus yang ditangani. Menurutnya kualifikasi dan kualitas dokter Jepang tentunya sangat baik tapi pengalaman sedikit karena kasus di Jepang sangat kecil.
"Jadi kita harus belajar juga ke Indonesia karena kasusnya lebih berat. Jepang juga akan membantu. Kasus banyak perbedaan, seperti tumor kita besar dan lebih sulit rumor di Indonesia," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wakil Dekan II FK Unair Prof Budi Santoso mengatakan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama pertukaran mahasiswa dan juga bersama membuat jurnal internasional.
"Ada empat mahasiswa S1 yang dikirim ke Jepang. Dokter Kenji Ohata, Dekan mereka juga pernah mengajar mahasiswa S1 kami, tidak hanya memberikan kuliah tapi juga mengajarkan bagaimana mempublish jurnal," kata Budi.
Guru besar bedah saraf FK Unair Prof Abdul Hafid Bajamal menambahkan, selain dua bidang itu, juga dilakukan di departemen lainnya seperti bedah saraf, neurologi, patologi.
"Dengan ini kita juga akan belajar tentang publikasi, kita juga akan membuat jurnal internasional besama-sama," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Osaka City University Jepang yang hadir dan diberi gelar kehormatan dari FK Unair menjelaskan, kedua pihak sudah mempunyai MoU sebelumnya dan tinggal melanjutkan kerja sama yang telah terjalin.
"Kita akan bantu Unair dan Unair akan bantu Osaka. Kita kirim dokter Unair juga harus kirim dokter ke Jepang," katanya.
Di Jepang, kata Kenji, banyak neurologis tapi tidak banyak kasus yang ditangani. Menurutnya kualifikasi dan kualitas dokter Jepang tentunya sangat baik tapi pengalaman sedikit karena kasus di Jepang sangat kecil.
"Jadi kita harus belajar juga ke Indonesia karena kasusnya lebih berat. Jepang juga akan membantu. Kasus banyak perbedaan, seperti tumor kita besar dan lebih sulit rumor di Indonesia," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018