Jember (Antaranews Jatim) - Cuaca buruk selama beberapa hari terakhir di perairan laut selatan Jawa Timur mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Tingginya gelombang laut di perairan laut selatan berpengaruh pada objek wisata yang berada di pesisir selatan karena hampir semua media menyebarkan informasi itu, sehingga jumlah wisatawan ke pantai menurun," kata Senior Duty Manager Wisata Tanjung Papuma Suharno di Jember, Kamis.

Menurutnya sejumlah perahu di perairan Pantai Papuma bahkan sempat ditarik nelayan ke daratan pada Rabu (25/7) karena banjir rob dan tingginya gelombang laut yang dikhawatirkan dapat merusak perahu.

"Hari ini ombak masih tinggi, namun tidak sebesar pada Rabu (25/7), sehingga aktivitas nelayan sudah mulai normal kembali di perairan Pantai Papuma Jember," katanya.

Ia menjelaskan kunjungan wisatawan di Pantai Papuma selama beberapa hari terakhir berkisar 150 orang hingga 200 orang per hari akibat tingginya gelombang laut di perairan laut selatan Jawa Timur.

"Biasanya lebih dari 200 wisatawan yang berkunjung ke Papuma pada hari efektif, sedangkan pada akhir pekan bisa meningkat lagi. Mudah-mudahan kondisi perairan selatan bisa kembali normal, sehingga wisatawan bisa mengunjungi pantai saat libur akhir pekan," tuturnya.

Menurutnya pihak pengelola wisata memasang sejumlah papan pengumuman larangan berenang atau mandi dan menyiagakan petugas di sejumlah titik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat kawasan objek wisata tersebut masuk perairan laut selatan.

"Kami imbau wisatawan meningkatkan kewaspadaan yang tinggi selama di tepi pantai dan dilarang keras berenang karena khawatir ada ombak tinggi tiba-tiba menerjang yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan," katanya.

Pantai Papuma merupakan salah satu objek wisata yang menjadi primadona di Kabupaten Jember karena keindahan pantai dengan batu pipih malikannya, serta adanya "selfi deck" di Siti Hinggil yang merupakan spot foto yang menarik bagi wisatawan.

Semetara itu, pihak BMKG Maritim Perak Surabaya juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tingginya gelombang laut mencapai 5 meter hingga 7 meter di perairan selatan Jawa Timur dan Samudera Hindia selatan Jatim. Kondisi itu diperkirakan akan masih berlangsung hingga akhir Juli 2018.*

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018