Tulungagung (Antaranews Jatim) - Warga dan nelayan di pesisir selatan Tulungagung hingga Pacitan, Jawa Timur terus bersiaga memantau gelombang pasang dengan ketinggian mencapai 4 meter lebih yang melanda daerah tersebut sehingga menyebabkan air laut meluber (banjir rob) ke pemukiman warga yang berdampak kerusakan.

Informasi yang diperoleh, Rabu, menyebutkan di Tulungagung rob setidaknya menyebabkan satu rumah nelayan rusak di bagian dapur. Air pasang naik ke daratan mulai Rabu dini hari.

Tidak sekedar menggenangi area pemukiman penduduk, air laut bahkan dilaporkan masuk rumah hingga ketinggian lutut orang dewasa.

"Kami semua berjaga semalaman hingga pagi. Kami terus pantau karena air pasang sangat tinggi dan kapal-kapal di pantai rawan rusak tersapu ombak tinggi," kata Sunarto, salah satu nelayan di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung.

Dampak gelombang tinggi juga sempat membuat suasana di Pantai Sidem, Tulungagung, Pantai Prigi, Blado, dan Pelang di Trenggalek, serta Pantai Soge dan Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, mencekam.

Banjir rob naik ke daratan, pemukiman hingga bahu jalan. Kendati tidak menyebabkan korban jiwa, dampak gelombang pasang di sejumlah kawasan pesisir pantai selatan di Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan itu menyebabkan aktivitas nelayan berhenti total.

Sebagian warga sibuk menyelematkan barang-barang mereka dari dampak rob, namun tak sedikit pula yang sekedar menonton yang mengabadikan gambar dan video genangan air laut yang masuk ke area pemukiman/daratan.

"Di Pantai Soge ombak bahkan mencapai sekitar enam meter karena lokasinya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Area wisata Soge rusak parah tersapu ombak dari pagi hingga siang tadi," kata Okky, warga Lorok, Pacitan.

Dampak paling parah dialami nelayan. Sejumlah kapal rusak akibat terbalik dihempas ombak sehingga pecah berkeping atau terseret hingga tepi pantai.

Belum lagi perangkat tangkap ikan yang hilang. Di Teluk Sine, sejak fenomena gelombang pasang terjadi dilaporkan sudah 11 kapal/perahu nelayan yang terbalik dan rusak dihempas gelombang tinggi. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018