Tulungagung (Antaranews Jatim) - Jajaran Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) menyebut POP merupakan salah satu wadah untuk berekspresi bagi para perempuan, sebab bisa menyalurkan hobi sekaligus berolahraga, terlebih lagi yang sudah lanjut usia.
"Menurut saya ini penting mempertimbangkan cabor-cabor lain yang mengadakan pertandingan profesional, setidaknya usia lanjut tetap di perhatikan. Menurut kami ini bisa diusulkan agar bisa disahkan," kata Murni, salah seorang pengurus PBVSI Jawa Timur dalam acara POP 2018 di GOR Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung, Senin.
Ia mengapresiasi tingkat partisipasi peserta yang tinggi. Dalam syarat memang untuk usia adalah minimal 35 tahun, dan nyatanya yang lanjut usia juga banyak yang mendaftarkan diri.
Bahkan, peserta saat pendaftaran ada yang usianya 65 tahun dari kota Blitar. Namun, mereka tetap bisa tampil prima.
"Jadi ini yang unik pesertanya usia 35 tahun ke atas, biasanya pertandingan olahraga pesertanya mayoritas pemuda jadi yang tua gak dapat tempat. Atau kalaupun ikut ya kalah," ujarnya.
Senada dengan PBVSI, PBSI juga memberi kesan tersendiri soal persyaratan peserta POP. Pada cabor bulutangkis, peserta tertua berusia 50 tahun tanding melawan pemain dengan usia yang sama secara tak sengaja.
"Jadi dua orang pemain tertua bertemu satu lapangan, seru banget. Sama kuat dan skornya tipis. Ternyata mereka sama-sama mantan pemain klub," ujar Iwan, salah satu wasit.
Iwan menambahkan, perempuan khususnya yang sudah berusia lanjut harusnya diberikan ruang ekspresi dalam olahraga. Kalau tidak, mereka yang mantan pemain profesional atau setidaknya pemain di klub tetap memiliki motivasi untuk hidup sehat dan sportif.
Dalam ajang itu, memang diikuti para perempuan yang notabene adalah ibu rumah tangga. Bahkan, juga terdapat pemain yang masih membawa serta balitanya. Anak tersebut menunggui ibundanya bertanding di tepi lapangan.
Iffah (35), salah satu delegasi dari Fatayat cabang Kabupaten Kediri mengajak anaknya yang masih balita. Menurutnya, kecintaannya pada organisasi dan olahraga bisa menimbulkan kekuatan tersendiri.
"Biar dia mengerti dan merasakan arti perjuangan," kata dia.
PP Fatayat bekerjasama dengan Kemenpora menyelenggarakan acara POP 2018. Kegiatan tersebut berlangsung pada 20-24 Juli 2018 dengan melombakan tiga cabang olahraga, yakni bola voli, bulu tangkis, dan gobak sodor. Acara ini diikuti seluruh organisasi perempuan se-Jatim dan memperebutkan piala Menpora dengan total hadiah Rp500 juta.
Selain Regional Jawa Timur, acara serupa juga berlangsung di Regional DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat pada 29 September - 2 Oktober 2018 dan grand final 2-5 November 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Menurut saya ini penting mempertimbangkan cabor-cabor lain yang mengadakan pertandingan profesional, setidaknya usia lanjut tetap di perhatikan. Menurut kami ini bisa diusulkan agar bisa disahkan," kata Murni, salah seorang pengurus PBVSI Jawa Timur dalam acara POP 2018 di GOR Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung, Senin.
Ia mengapresiasi tingkat partisipasi peserta yang tinggi. Dalam syarat memang untuk usia adalah minimal 35 tahun, dan nyatanya yang lanjut usia juga banyak yang mendaftarkan diri.
Bahkan, peserta saat pendaftaran ada yang usianya 65 tahun dari kota Blitar. Namun, mereka tetap bisa tampil prima.
"Jadi ini yang unik pesertanya usia 35 tahun ke atas, biasanya pertandingan olahraga pesertanya mayoritas pemuda jadi yang tua gak dapat tempat. Atau kalaupun ikut ya kalah," ujarnya.
Senada dengan PBVSI, PBSI juga memberi kesan tersendiri soal persyaratan peserta POP. Pada cabor bulutangkis, peserta tertua berusia 50 tahun tanding melawan pemain dengan usia yang sama secara tak sengaja.
"Jadi dua orang pemain tertua bertemu satu lapangan, seru banget. Sama kuat dan skornya tipis. Ternyata mereka sama-sama mantan pemain klub," ujar Iwan, salah satu wasit.
Iwan menambahkan, perempuan khususnya yang sudah berusia lanjut harusnya diberikan ruang ekspresi dalam olahraga. Kalau tidak, mereka yang mantan pemain profesional atau setidaknya pemain di klub tetap memiliki motivasi untuk hidup sehat dan sportif.
Dalam ajang itu, memang diikuti para perempuan yang notabene adalah ibu rumah tangga. Bahkan, juga terdapat pemain yang masih membawa serta balitanya. Anak tersebut menunggui ibundanya bertanding di tepi lapangan.
Iffah (35), salah satu delegasi dari Fatayat cabang Kabupaten Kediri mengajak anaknya yang masih balita. Menurutnya, kecintaannya pada organisasi dan olahraga bisa menimbulkan kekuatan tersendiri.
"Biar dia mengerti dan merasakan arti perjuangan," kata dia.
PP Fatayat bekerjasama dengan Kemenpora menyelenggarakan acara POP 2018. Kegiatan tersebut berlangsung pada 20-24 Juli 2018 dengan melombakan tiga cabang olahraga, yakni bola voli, bulu tangkis, dan gobak sodor. Acara ini diikuti seluruh organisasi perempuan se-Jatim dan memperebutkan piala Menpora dengan total hadiah Rp500 juta.
Selain Regional Jawa Timur, acara serupa juga berlangsung di Regional DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat pada 29 September - 2 Oktober 2018 dan grand final 2-5 November 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018