Jakarta (Antaranews jatim) - Vokalis grup band Slank, Kaka, menginginkan agar berbagai kalangan dapat memahami pentingnya untuk melestarikan spesies ikan hiu yang hidup di kawasan perairan baik dalam negeri maupun samudera global.
"Kalau di suatu laut hiu masih banyak, maka kondisi laut itu sehat," kata Kaka dalam acara kampanye tentang laut yang digelar di Jakarta, Minggu.
Vokalis berambut gondrong itu mengingatkan bahwa keberadaan hiu di perairan nasional juga terancam karena banyak hiu yang tertangkap "by catch" (tidak sengaja) saat kapal ikan melakukan penangkapan ikan.
Selain itu, dirinya juga merasa miris karena melihat bahwa hingga saat ini masih tinggi permintaan terhadap daging hiu sehingga membuat masih banyak orang yang menangkap hewan tersebut.
Kaka, yang dalam acara tersebut mengenakan topi bertuliskan "I Love Hiu", menyatakan bahwa awalnya dia terlibat dalam kampanye ini hanya karena ingin menyerahkan topi semacam itu kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Namun, ternyata dirinya diajak oleh Susi dan berbagai rekan pesohor lainnya untuk dapat tergabung dalam gerakan Pandu Laut Nusantara sebagai upaya merangkum berbagai pihak agar mau benar-benar melestarikan laut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kepada dunia internasional untuk dapat meningkatkan kepedulian untuk melestarikan terumbu karang di kawasan perairan global, khususnya generasi muda.
"Kita bisa menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian terumbu karang mulai dari generasi muda. Langkah sederhana yang mungkin bisa dilakukan dengan memberikan kacamata selam kepada anak-anak sekolah, agar mereka bisa melihat betapa indah dan beragamnya terumbu karang di laut," kata Menteri Susi.
Menteri Susi menyampaikan hal itu dalam acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI) dari Prancis kepada Indonesia, Australia, dan Monaco, di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, agenda utama pengelolaan terumbu karang dapat dimanfaatkan ICRI untuk menyentuh aspek teknis operasional, khususnya di negara berkembang yang masih menghadapi kendala pengelolaan berkelanjutan terumbu karang karena tantangan dimensi sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, Keketuaan Bersama ICRI menyepakati salah satu fokus, yaitu restorasi ekosistem terumbu karang melalui restorasi masyarakat pesisir.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI menyatakan, pihaknya telah melakukan pemberian kacamata kedap air di beberapa tempat seperti di Kampung Sahare, Distrik Fak-fak Timur, Papua Barat dan Desa Bone Baru, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
"Dengan demikian, kita telah memupuk kecintaan, rasa memiliki, dan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga terumbu karang tetap lestari," terang Menteri Susi.
Menteri Susi berpendapat, meminta anak-anak dan generasi muda untuk menjaga kelestarian terumbu karang, tanpa mereka pernah mengetahui dan menyaksikannya secara langsung adalah upaya yang sia-sia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kalau di suatu laut hiu masih banyak, maka kondisi laut itu sehat," kata Kaka dalam acara kampanye tentang laut yang digelar di Jakarta, Minggu.
Vokalis berambut gondrong itu mengingatkan bahwa keberadaan hiu di perairan nasional juga terancam karena banyak hiu yang tertangkap "by catch" (tidak sengaja) saat kapal ikan melakukan penangkapan ikan.
Selain itu, dirinya juga merasa miris karena melihat bahwa hingga saat ini masih tinggi permintaan terhadap daging hiu sehingga membuat masih banyak orang yang menangkap hewan tersebut.
Kaka, yang dalam acara tersebut mengenakan topi bertuliskan "I Love Hiu", menyatakan bahwa awalnya dia terlibat dalam kampanye ini hanya karena ingin menyerahkan topi semacam itu kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Namun, ternyata dirinya diajak oleh Susi dan berbagai rekan pesohor lainnya untuk dapat tergabung dalam gerakan Pandu Laut Nusantara sebagai upaya merangkum berbagai pihak agar mau benar-benar melestarikan laut.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kepada dunia internasional untuk dapat meningkatkan kepedulian untuk melestarikan terumbu karang di kawasan perairan global, khususnya generasi muda.
"Kita bisa menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian terumbu karang mulai dari generasi muda. Langkah sederhana yang mungkin bisa dilakukan dengan memberikan kacamata selam kepada anak-anak sekolah, agar mereka bisa melihat betapa indah dan beragamnya terumbu karang di laut," kata Menteri Susi.
Menteri Susi menyampaikan hal itu dalam acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI) dari Prancis kepada Indonesia, Australia, dan Monaco, di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, agenda utama pengelolaan terumbu karang dapat dimanfaatkan ICRI untuk menyentuh aspek teknis operasional, khususnya di negara berkembang yang masih menghadapi kendala pengelolaan berkelanjutan terumbu karang karena tantangan dimensi sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, Keketuaan Bersama ICRI menyepakati salah satu fokus, yaitu restorasi ekosistem terumbu karang melalui restorasi masyarakat pesisir.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI menyatakan, pihaknya telah melakukan pemberian kacamata kedap air di beberapa tempat seperti di Kampung Sahare, Distrik Fak-fak Timur, Papua Barat dan Desa Bone Baru, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
"Dengan demikian, kita telah memupuk kecintaan, rasa memiliki, dan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga terumbu karang tetap lestari," terang Menteri Susi.
Menteri Susi berpendapat, meminta anak-anak dan generasi muda untuk menjaga kelestarian terumbu karang, tanpa mereka pernah mengetahui dan menyaksikannya secara langsung adalah upaya yang sia-sia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018