Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang meminta Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) setempat melakukan sosialisasi sekaligus edukasi kepada warga terkait Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) atau e-money.

"Kami berharap BI bisa terus menyosialisasikan pelaksanaan GNNT atau yang lebih familiar dengan e-money kepada masyarakat Kota Malang. Sebagian masyarakat daerah ini memang sudah menggunakan e-money," kata Plt Wali Kota Malang Sutiaji di sela mengikuti kegiatan senam bersama memperingati HUT ke-65 Bank Indonesia di Malang, Jawa Timur, Minggu.

Bahkan, kata Sutiaji, di lingkungan Pemkot Malang pembayaran gaji dan tunjangan lainnya sudah dilakukan melalui perbankan dan langsung masuk ke rekening masing-masing aparatur sipil negara (ASN), namun edukasi serta literasi kepada masyarakat juga harus terus kita lakukan.

Selain itu, kata Wali Kota Malang terpilih tersebut, laporan keuangan Pemkot Malang juga sudah berbasis akrual,? jadi memang transaksi keuangan di lingkungan Pemkot Malang yang menggunakan uang cash (kartal) sudah tidak dilakukan lagi.

Pada kesempatan itu, Sutiaji juga berpesan kepada BI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terus melakukan inklusi dan edukasi pada masyarakat terkait berbagai pelayanan perbankan. Inklusinya orang yang menggunakan jasa perbankan sudah tinggi, namun literasi pemahaman mereka pada dunia perbankan masih rendah.

"Oleh karena itu, kami minta keuangan inklusi dan edukasi terkait e-money ini terus digencarkan agar masyarakat benar-benar paham dan akhirnya secara bertahap bisa meninggalkan uang tunai (cash)," ujarnya.

Sutiaji juga mengakui selama ini kinerja BI sangat luar biasa. BI mampu melakukan stabilisasi harga, inflasi juga bagus, kerja sama dengan Dinsos, Perekonomian dan dinas yang lain juga baik. "Kami juga mengapresiasi BI Malang atas kerjasamanya dalam membangun Kota Malang, khususnya dalam pengawasan terhadap inflasi serta ketahanan pangan dan stabilitas harga sembako," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi mengatakan sesuai arahan Gubernur Bank Indonesia, BI Malang juga akan terus meningkatkan kinerja terutama kinerja yang berbasis religi. "Berbasis religi ini akan makin berbeda dari sebelumnya karena segala program kegiatan kami akan berbasis religi," kata Dudi.

Dudi mengatakan Gerakan Nasional Nontunai atau e-money akan terus digencarkan agar kartalisasi dapat sedikit berkurang secara perlahan, hal ini juga seiring perkembangan zaman, apalagi saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan e-banking.

Dalam perayaan HUT ke-65 BI itu, selain dilakukan senam bersama, BI Malang juga memberikan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada tujuh lembaga dengan total bantuan sebesar Rp190 juta. "Kami lebih peduli dengan kegiatan sosial, baik untuk pemberdayaan ekonomi maupun kegiatan sosial lainnya," kata Dudi.(*)

 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018