Nizhny Novgorod (Antaranews Jatim/Reuters) - Ketika Diego Maradona memutar-mutar kausnya di tribun dan ribuan pendukung Argentina siap memberi dukungan menjelang pertandingan melawan Kroasia, Lionel Messi justru terlihat tegang sambil menggosok-gosok kepalanya.
Messi hanya membuat 20 sentuhan bola di babak pertama, terendah di antara pemain Argentina lainnya, dan berjalan lesu keluar lapangan di akhir paruh pertama pertandingan tersebut.
Hal yang lebih buruk terjadi pada babak kedua dalam pertandingan Kamis malam di Nizhny Novgorod itu, ketika Kroasia berhasil membuat tiga gol tanpa balas -- kekalahan terburuk Argentina dalam 60 tahun terakhir.
Messi yang akhir pekan ini genap 31 tahun, tampak seperti kesepian usai pertandingan yang mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk bisa memenangi Piala Dunia.
Maradona, pahlawan Piala Dunia Argentina 1986 yang sering dibandingkan dengan Messi, menggunakan kaus nomor 10 bertulisan Messi itu untuk mengusap air matanya.
Di sosial media, dan di antara para fans, hal yang paling banyak diperbincangkan soal Messi adalah ... apakah ia sehebat Maradona?, apakah ia lebih bagus dari Cristiano Ronaldo?
"Saya malu dengan kaus ini. Saat ini saya ingin membakarnya. Dimana Messi. Di mana Argentina?," kata Renzo Alvarez, 47, yang terlihat marah di antara para pendukung yang memakai kaos bertulisan Messi dan ada juga yang memakai topeng bergambar wajah pemain Barcelona itu.
"Kami telah datang dengan berbagai cara, menghabiskan ribuan dolar semampu kami, memberi dukungan, tapi mereka tidak menujukkan hati untuk bangsa. Saya tidak percaya ini." katanya.
"Meme" Messi pun dengan cepat menyebar di internet.
"Hilang: Apa anda melihat pria ini. Terakhir terlihat di Stadion Nizhny Novgorod, Rusia," demikian tulisan di sebuah poster dengan gambar Messi.
Bermain di Piala Dunia untuk keempat kalinya, termasuk saat Argentina mencapai final Piala Dunia 2014 ketika dikalahkan Jerman 0-1, Messi dan tim Argentina kini terancam bakal terlempar di babak penyisihan, kecuali hasil pertandngan terakhir di grup D ini memberi keuntungan bagi mereka.
Messi pernah mundur dari tim nasional setelah gagal mencetak gol dalam adu penalti melawan China di final Copa America 2016, namun ia dibujuk oleh para fans, keluarga, teman setimnya, dan Maradona.
Namun pada saat usianya sudah 35 tahun dalam Piala Dunia 2022, kemungkinan besar Piala Dunia di Rusia 2018 adalah yang terakhir baginya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Messi hanya membuat 20 sentuhan bola di babak pertama, terendah di antara pemain Argentina lainnya, dan berjalan lesu keluar lapangan di akhir paruh pertama pertandingan tersebut.
Hal yang lebih buruk terjadi pada babak kedua dalam pertandingan Kamis malam di Nizhny Novgorod itu, ketika Kroasia berhasil membuat tiga gol tanpa balas -- kekalahan terburuk Argentina dalam 60 tahun terakhir.
Messi yang akhir pekan ini genap 31 tahun, tampak seperti kesepian usai pertandingan yang mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk bisa memenangi Piala Dunia.
Maradona, pahlawan Piala Dunia Argentina 1986 yang sering dibandingkan dengan Messi, menggunakan kaus nomor 10 bertulisan Messi itu untuk mengusap air matanya.
Di sosial media, dan di antara para fans, hal yang paling banyak diperbincangkan soal Messi adalah ... apakah ia sehebat Maradona?, apakah ia lebih bagus dari Cristiano Ronaldo?
"Saya malu dengan kaus ini. Saat ini saya ingin membakarnya. Dimana Messi. Di mana Argentina?," kata Renzo Alvarez, 47, yang terlihat marah di antara para pendukung yang memakai kaos bertulisan Messi dan ada juga yang memakai topeng bergambar wajah pemain Barcelona itu.
"Kami telah datang dengan berbagai cara, menghabiskan ribuan dolar semampu kami, memberi dukungan, tapi mereka tidak menujukkan hati untuk bangsa. Saya tidak percaya ini." katanya.
"Meme" Messi pun dengan cepat menyebar di internet.
"Hilang: Apa anda melihat pria ini. Terakhir terlihat di Stadion Nizhny Novgorod, Rusia," demikian tulisan di sebuah poster dengan gambar Messi.
Bermain di Piala Dunia untuk keempat kalinya, termasuk saat Argentina mencapai final Piala Dunia 2014 ketika dikalahkan Jerman 0-1, Messi dan tim Argentina kini terancam bakal terlempar di babak penyisihan, kecuali hasil pertandngan terakhir di grup D ini memberi keuntungan bagi mereka.
Messi pernah mundur dari tim nasional setelah gagal mencetak gol dalam adu penalti melawan China di final Copa America 2016, namun ia dibujuk oleh para fans, keluarga, teman setimnya, dan Maradona.
Namun pada saat usianya sudah 35 tahun dalam Piala Dunia 2022, kemungkinan besar Piala Dunia di Rusia 2018 adalah yang terakhir baginya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018