Surabaya (Antaranews Jatim) - Lima Mahasiswa  Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya mengagas modul deradikalisasi yang  bisa diterapkan untuk siswa SMP dengan pendekatan yang humanis dan persuasif.

Salah satu mahasiswa Diaz Syafrie, yang ditemui di Surabaya, Rabu mengatakan bersama Akbar Reza, Hafizh A. Sodali, Dian Dakwatul dan Athya Ulya ia menyusun modul sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM).

"Mengapa dipilih anak SMP? Setidaknya ada dua alasan. SMP itu usia tanggung, dikatakan anak, ya sudah remaja. Dikatakan remaja, ya masih anak-anak," kata Diaz yang bertindak sebagai ketua PKMM ini.

Menurut Diaz jenjang SMP adalah usia kritis dimana anak lebih menurut kepada orang lain ketimbang orang tuanya sendiri.

"Ya, kalau yang di dekatnya itu orang baik, kalau tidak? Bisa-bisa mereka ketularan radikal," kata mahasiswa asal Lamongan ini.

Yang kedua adalah alasan hormonal. Di usia ini, hormon remaja mulai meningkat, sehingga mereka punya kelebihan energi. Jika tidak disalurkan kepada hal-hal yang positif, lanjut dia, maka berpotensi menjadi negatif, termasuk radikalisme bahkan aksi teror.

Koordinator lapangan PKMM, Hafizh A. Sodali menambahkan modul deradikalisasi ini memiliki tiga aspek, yakni kreativitas, nasionalisme, dan spiritualisme dan yang terpenting adalah mengasah empati anak-anak.

"Empati semacam perekat untuk tiga aspek tadi. Deradikalisasi hanya bisa ditangkal jika empati seseorang sudah terasah sejak muda. Sedangkan tiga aspek itu adalah sarana menyalurkan kelebihan energi anak-anak," tuturnya.

Sementara itu, dosen pembimbing PKMM Dr Handayani menyebut modul deradikalisasi ini merupakan jawaban dari kegelisahan bangsa selama ini.

Dia menilai "mind set" utama warga Nahdliyin adalah rahmatan lil `alamiin, sehingga berlarut-larut mencari siapa yang salah justru membuat situasi makin rumit.

"Dengan semangat itu pula, kami tidak ingin melawan kekerasan dengan kekerasan. Maka modul ini harus sepersuasif dan sehumanis mungkin," ujar Dekan FK Unusa itu.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018