Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Harga daging ayam potong di pasar tradisional di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, naik menjadi Rp40.000/kilogram, yang sebelumnya Rp35.000/kilogram, disebabkan stok ayam potong di peternak mulai berkurang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
Seorang pedagang ayam potong di Pasar Kota, Bojonegoro Arifin, di Bojonegoro, Minggu, menjelaskan kenaikan harga daging ayam potong menjadi Rp40.000/kilogram, sejak tiga hari lalu.
"Saya kesulitan memperoleh ayam potong dari peternak di Jawa Tengah, apalagi dari peternak lokal Bojonegoro dan Tuban," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, peternak ayam potong yang menjadi langganannya di Pati, Jawa Tengah, stok ayam potong sudah habis menjelang lebaran.
"Tapi saya masih bisa memperoleh memperoleh ayam potong dari peternak di Grobogan, Jawa Tengah," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut dia, kenaikan daging ayam potong itu, mengikuti harga pembelian di peternak di Jawa Tengah, yang juga ikut naik.
Ia mengaku omzet penjualan daging ayam potong bisa sekitar 3 ton per hari dengan penjualan tidak hanya di Pasar Kota, tapi juga di pasar tradisional di Kecamatan Sumberrejo.
Pembeli daging ayam potong dari pedagang daging ayam potong keliling, rumah makan, restoran, juga konsumen masyarakat umum.
"Biasanya saya bisa menjual daging ayam potong rata-rata sekitar 2,5 ton per hari. Permintaan daging ayam potong mulai meningkat menjelang lebaran," ujarnya.
Ia memperkirakan harga ayam potong Rp40.000/kilogram akan bertahan sampai lebaran, karena permintaan akan terus meningkat.
"Meningkatnya permintaan daging ayam potong karena banyak masyarakat menggelar hajatan," ucapnya.
Hal senada disampaikan pedagang ayam potong lainnya di pasar setempat Ny. Nurhayati dan Ny. Muntanah yang menyatakan mulai kesulitan memperoleh ayam potong dari pengepul.
"Permintaan daging ayam potong meningkat ya harga juga ikut naik. Harga daging ayam potong Rp40.000 per kilogram termasuk tinggi, sebab normalnya Rp35.000 per kilogram," ujar Ny. Muntamah menegaskan.
Tidak hanya itu, kata dia, harga ayam kampung juga ikut naik, bahkan kenaikannya tidak menentu termasuk juga ayam Irak.
"Kalau harga ayam kampung kenaikannya justru lebih tinggi. Ya kenaikannya bisa lebih dari Rp10.000 per ekor," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Seorang pedagang ayam potong di Pasar Kota, Bojonegoro Arifin, di Bojonegoro, Minggu, menjelaskan kenaikan harga daging ayam potong menjadi Rp40.000/kilogram, sejak tiga hari lalu.
"Saya kesulitan memperoleh ayam potong dari peternak di Jawa Tengah, apalagi dari peternak lokal Bojonegoro dan Tuban," kata dia menjelaskan.
Menurut dia, peternak ayam potong yang menjadi langganannya di Pati, Jawa Tengah, stok ayam potong sudah habis menjelang lebaran.
"Tapi saya masih bisa memperoleh memperoleh ayam potong dari peternak di Grobogan, Jawa Tengah," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut dia, kenaikan daging ayam potong itu, mengikuti harga pembelian di peternak di Jawa Tengah, yang juga ikut naik.
Ia mengaku omzet penjualan daging ayam potong bisa sekitar 3 ton per hari dengan penjualan tidak hanya di Pasar Kota, tapi juga di pasar tradisional di Kecamatan Sumberrejo.
Pembeli daging ayam potong dari pedagang daging ayam potong keliling, rumah makan, restoran, juga konsumen masyarakat umum.
"Biasanya saya bisa menjual daging ayam potong rata-rata sekitar 2,5 ton per hari. Permintaan daging ayam potong mulai meningkat menjelang lebaran," ujarnya.
Ia memperkirakan harga ayam potong Rp40.000/kilogram akan bertahan sampai lebaran, karena permintaan akan terus meningkat.
"Meningkatnya permintaan daging ayam potong karena banyak masyarakat menggelar hajatan," ucapnya.
Hal senada disampaikan pedagang ayam potong lainnya di pasar setempat Ny. Nurhayati dan Ny. Muntanah yang menyatakan mulai kesulitan memperoleh ayam potong dari pengepul.
"Permintaan daging ayam potong meningkat ya harga juga ikut naik. Harga daging ayam potong Rp40.000 per kilogram termasuk tinggi, sebab normalnya Rp35.000 per kilogram," ujar Ny. Muntamah menegaskan.
Tidak hanya itu, kata dia, harga ayam kampung juga ikut naik, bahkan kenaikannya tidak menentu termasuk juga ayam Irak.
"Kalau harga ayam kampung kenaikannya justru lebih tinggi. Ya kenaikannya bisa lebih dari Rp10.000 per ekor," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018