Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Surabaya siap membangun rumah potong khusus unggas di Kelurahan/Kacamatan Lakarsantri pada 2019.
     
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya, Djustamadji, di Surabaya, Minggu, mengatakan tempat pemotongan unggas tersebut rencananya akan menyatu dengan pasar unggas di Lakarsantri.
     
"Selama ini tempat khusus pemotongan unggas  belum ada di Surabaya. Biasanya, ayam dan bebek itu  dipotong di berbagai tempat, termasuk di pasar-pasar," katanya.
     
Menurut dia, dengan tidak adanya tempat khusus pemotongan unggas selama ini, maka pihaknya tidak bisa memantau cara pemotongan dan kesehatan unggas yang ada karena tersebar dimana-mana. 
     
"Jika ada yang terkena flu burung tentu sangat berbahaya," ujarnya.
   
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap setiap  unggas yang akan dijual  ke pasar dipotong di rumah potong unggas tersebut. Sehingga, lanjut dia, pengawasan bisa dilakukan secara maksimal terhadap kesehatan unggas yang dipotong.
   
Untuk mendukung  rencana ini, kata dia, pihaknya akan menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rumah Potong Unggas.  Dalam raperda ini akan mengatur mekanisme unggas yang dijual di Surabaya harus terlebih dahulu dipotong di rumah potong unggas.
     
"Kami sedang mengkaji membuat raperda rumah potong unggas dengan melibatkan instansi terkait dan kalangan akademisi. Jika sudah tuntas, nanti akan dibahas di dewan," katanya. 
     
Ia memperkirakan pembangunan pasar unggas yang terletak di belakang Kantor Kelurahan Lakarsantri ini akan dimulai 2019. "DED (detail enginering design) atau perencanaan itu selesai setahun lalu sehingga kini tinggal realisasinya," katanya.
     
Adapun Anggaran pembangunan akan sepenuhnya memakai APBD Kota Surabaya.  Hanya saja, ia tidak ingat besaran anggaran yang dibutuhkan, termasuk berapa stan unggas yang ada di sana.
     
"Saya lupa karena sudah setahun lalu DED-nya. Yang pasti pasar unggas dan tempat potong akan dikelola Pemkot Surabaya," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018