Madiun (Antaranews Jatim) - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur Puti Guntur Soekarno menyatakan kagum dengan industri rumah tangga pembuatan makanan khas Kota Madiun madumongso yang harus terus dibina dan dipertahankan keberadaannya.

Cucu Proklamator Bung Karno tersebut sangat terkesan dengan keuletan ibu-ibu yang dipekerjakan oleh pemilik industri kecil tersebut dalam membuat madumongso dan membelinya.

"Mencicipinya nanti ya, setelah buka puasa," ujar Puti Guntur Soekarno saat berkunjung ke industri rumah tangga pembuatan madumongso di Jalan Trimulya Kota Madiun, Rabu.

Dalam kunjungannya tersebut, Puti disambut Ny Sumadi selaku pemilik rumah produksi. Cucu Bung Karno itu didampingi Inda Raya, Calon Wakil Wali kota Madiun, yang juga mengenakan kerudung merah.

Puti Guntur Soekarno sangat kagum dengan keuletan dan ketelatenan ibu-ibu. Sehingga banyak usaha jajanan tradisional di Jawa, yang sampai hari ini masih bertahan di masyarakat. "Ibu-ibu ini sungguh luar biasa dalam menangani usahanya," kata Puti.

Ia mengatakan, momentum ramadhan dan lebaran adalah saat yang tepat untuk meningkatkan penjualan produk-produk dari UMKM di Madiun.

"Madumongso salah satunya. Ia adalah ikon masyarakat, salah satunya Madiun. Sampai hari ini tetap dipertahankan kekhasan rasanya. Produk-produk UMKM harus ada penguatan. Ini sangat penting," katanya.

Calon Gubernur Saifullah Yusuf dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno telah mendesain rencana kebijakan untuk penguatan UMKM dan bisnis rintisan anak muda atau `start up`.

Puti juga telah menyiapkan program pinjaman murah, baik konvensional maupun syariah. Kalau bunga, pasti di bawah stndar perbankan yang berlaku saat ini.

"Gus Ipul dan saya akan berkolaborasi khusus dengan perbankan untuk membuat paket pinjaman UMKM kreatif," kata dia

Adapun, madumongso adalah jajanan khas di wilayah pedesaan Jawa Timur. Jajanan ini sangat terkenal di daerah Mataraman yang dikenal sebagai kawasan agraris. Terbuat dari ketan hitam, bercampur gula Jawa, kemudian biasa dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga.

Pada musim Lebaran, makanan khas tersebut menjadi sajian favorit di rumah-rumah untuk tamu-tamu yang berkunjung. Diperkirakan, kue madumongo sudah ada sejak lama di pedalaman Jawa.

Oleh Ny Sumadi, Puti ditunjukkan proses pembuatan madumongo. Dimulai proses fermentasi. Kemudian diolah tradisional oleh pekerja ibu-ibu. Hasilnya, dibungkus kecil-kecil dalam kertas minyak, yang warna-warni."Setelah dibungkus, madumongso siap untuk disajikan," terang Ny Sumadi pada Puti.

Setelah mendapat penjelasan, Puti tertarik membantu kerja para karyawan. Membungkus madumongso sebelum dikirim ke pemesan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018