Kediri (Antaranews Jatim) - Pejabat Sementara Wali Kota Kediri Jumadi mengungkapkan tingkat inflasi di Kota Kediri, Jatim, menjelang Lebaran 2018 masih terjaga sebagai dampak operasi pasar.

"Inflasinya masih aman. Diadakannya operasi pasar adalah untuk menghadapi datangnya Hari Raya Idul Fitri agar warga Kota Kediri merasa nyaman dengan ketersediaannya bahan pokok yang cukup dengan harga yang baik," katanya di Kediri, Jawa Timur, Senin.

Jumadi juga meninjau langsung pelaksanaan operasi pasar murni yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri di Kelurahan Ngadirejo dan Kelurahan Dermo, Senin.

Ia menegaskan operasi pasar memiliki peran untuk menekan angka inflasi yang ada di Kota Kediri.

Selain meninjau pelaksanaan operasi pasar, Jumadi juga ikut melayani warga yang ingin membeli kebutuhan pokok yang disediakan yaitu beras, minyak goreng, telur, dan gula.

Harga jual bahan pokok di operasi pasar murni tersebut juga lebih rendah ketimbang harga di pasar. Pemerintah memberikan subsidi angkut, sehingga bisa menekan harga jual barang. Untuk beras misalnya dijual seharga Rp46 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp9.000 per kilogram, minyak goreng Rp9.000 per liter, dan telur seharga Rp17.000 per kilogram.

Operasi pasar tersebut digelar mulai 15 Mei hingga 7 Juni 2018. Setiap operasi pasar ada tiga titik di kantor kelurahan dengan komoditas beras sebanyak 150 bungkus, gula pasir hingga 500 kilogram, minyak goreng hingga 32 kardus atau 384 botol isi 1 liter, dan telur membawa 200 kilogram.

Animo masyarakat juga sangat tinggi untuk membeli bahan pokok di operasi pasar.

Sebelum dibuka, warga sudah sejak awal memadati lokasi.

Demi mencegah pembelian berlebihan termasuk untuk dijual lagi, panitia membatasi pembelian masing-masing dua yakni misalnya beras dua karung dan telur dua kilogram. Dengan itu, masyarakat yang datang juga rata mendapatkan bahan pokok yang diinginkan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Yetty Sisworini mengatakan harga jual telur memang berubah setiap operasi pasar, sebab menyesuaikan dengan harga di kandang. Namun, secara keseluruhan ia juga mengatakan dengan operasi pasar harga bahan pokok relatif terkendali. (*)

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018