Pekanbaru (Antaranews Jatim) - Rektor Universitas Riau (Unri), Prof. Dr Aras Mulyadi sangat tidak menduga adanya tindakan terkait teror di kampus universitas negeri di Kota Pekanbaru, Riau itu.

"Universitas Riau sangat menyayangkan karena tidak ada hal-hal yang mencurigakan selama ini. Apalagi kejadian yang mengarah ke teror ini," kata Aras pada jumpa pers di Mapolda Riau, Pekanbaru, Sabtu malam.

Ia mengatakan pihak universitas tidak pernah mendukung tindakan yang berkaitan dengan terorisme di kampus tersebut.

"Karena itu, kami seluruh civitas academica sangat mengutuk tindakan yang menjurus ke teror ini," kata Aras seraya memuji Polri yang telah mengungkap jaringan teroris di Kampus Unri.

Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris dan menyita sejumlah barang yang diduga bom dari kampus Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu.

"Terduga tiga orang (teroris) yang berhasil kita amankan itu, yaitu berada di Kampus Unri," kata Kapolda Riau, Irjen Polisi Nandang.

Nandang mengatakan selain menangkap  tiga terduga teroris, Densus 88 juga menyita sejumlah bom rakitan. Tiga orang yang ditangkap adalah alumni Universitas Riau.

Ketiganya adalah alumni Universitas Riau tahun 2002, 2004, 2005. Mereka berinisial Z, B dan K. Terduga Z disebut alumni jurusan pariwisata, sedangkan inisial B dan K merupakan alumni jurusan Komunikasi dan Administasi Negara FISIP Unri.

"Mereka sengaja menumpang tidur di mess Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Sakai, dan merakit bom di dalam mes kampus itu," lanjut Nandang.

 Ia mengatakan, terduga mengaku bom tersebut rencananya akan diledaan di gedung DPR dan DPRD Riau. (*)

Pewarta: F B. Anggoro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018