Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, menyalurkan 1.500 paket sembako untuk diberikan kepada warga kurang mampu.

Wali Kota Madiun Sugeng Risminyato, di Madiun, Rabu mengatakan bantuan paket sembako berupa beras dan telur ayam tersebut bertujuan meningkatkan daya beli warga kurang mampu akibat naiknya harga sejumlah bahan pokok menjelang Lebaran 2018.

Bantuan sembako sebanyak 1.500 paket tersebut disalurkan di masing-masing kecamatan sebanyak 500 orang, yakni Kecamatan Manguharjo, Taman, dan Kartoharjo yang diserahkan saat kegiatan buka puasa bersama dan Safari Ramadhan.

"Harga kebutuhan sering naik saat Ramadhan. Ini dapat menggerus daya beli masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu," ujar Wali Kota Sugeng.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah wajib hadir menanggulangi hal tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Madiun untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok. Mulai operasi pasar hingga pemeriksaan dan pantauan rutin satuan tugas (satgas) pangan setempat.

Selain itu, Pemkot juga menyiapkan sejumlah bantuan. Di antaranya, bantuan pangan non-tunai daerah (BPNTD) kepada 2.129 kepala keluarga bagi warga kurang mampu yang tidak masuk dalam penerima bantuan pangan non-tunai pemerintah pusat.

"Prinsipnya masyarakat kurang mampu ini jangan sampai terdegradasi daya belinya. Dengan bantuan bahan pokok, paling tidak sedikit membantu pengeluaran. Harapannya, dapat dibelikan kebutuhan lain," katanya.

Pemilihan komoditas beras dan telur dalam bantuan paket sembako, karena dua komoditas tersebut sering terjadi kenaikan harga saat momentum hari keagamaan seperti ramadhan dan lebaran.

Wali Kota berharap, selain meningkatkan daya beli, kebutuhan pangan dan gizi dari telur masyarakat kurang mampu dapat tercukupi dengan bantuan tersebut.

"Prinsipnya bantuan hanya bersifat stimulus. Penerima bantuan diharap terus menurun dari tahun ke tahun," katanya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018