Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bojonegoro, Jawa Timur, mencatat omzet berbagai produk kerajinan mulai batik, kerajinan tangan dari kayu jati dan lainnya, mencapai Rp40 juta per bulan.

Ketua Dekranasda Bojonegoro Ny Suismoyo di Sidoarjo, dihubungi dari Bojonegoro, Kamis, menjelaskan omzet aneka kerajinan cenderung terus meningkat dengan pembeli dari lokal, selain juga dari berbagai daerah lain.

Pembeli kerajinan yang dipasarkan di dekranasda tidak hanya dari berbagai daerah di Jawa Timur, tetapi juga dari daerah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kami merintis pemasaran kerajinan perajin melalui dekranasda sejak 2011. Dalam tiga tahun berjalan harus berjuang, tetapi sekarang sudah banyak diketahui masyarakat tidak hanya lokal, tapi juga luar daerah," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan lokasi dekranasda di Jalan Gajahmada di dekat Stasiun Kereta Api (KA) Bojonegoro tetap dipertahankan, karena posisinya strategis.

"Kalau memang pemkab akan memindahkan dekranasda di Jalan Veteran, ya saya harapkan yang ada di Jalan Gajahmada tetap dipertahankan sebab lokasinya strategis," kata dia menegaskan.

Ia menyebutkan kerajinan yang dipasarkan atau dipamerkan di dekranasda sekarang ini berasal dari 44 perajin mulai batik, kerajinan tangan kayu jati dan lainnya.

Sebenarnya, menurut dia, dekranasda hanya berfungsi sebagai ruang pamer, sehingga kalau ada pembeli datang diarahkan untuk membeli langsung kepada perajin.

Tapi, lanjut dia, kalau pengunjung dari luar daerah, lebih senang membeli batik atau kerajinan tangan di dekranasda, karena lebih dekat dibandingkan dengan mendatangi langsung ke perajin.

"Kami secara rutin mendistribusikan hasil kerajinan yang dibeli pengunjung kepada perajin setiap bulan," ucapnya menambahkan.

Petugas jaga Dekranasda Bojonegoro Ria Lestari menambahkan pengunjung dari luar daerah yang datang, ada juga yang kebetulan lewat dengan kendaraan roda empat baik dari arah Surabaya atau Jakarta.

Di anjungan dekranasda dipamerkan batik Jonegoroan cetak berbagai motif, antara lain motif Surya salak Kartika, Pari Sumilak, Rancak Thengul dan Sekar Rosela dengan harga mulai Rp65.000 per potong, sampai Rp300 ribu per potong dan batik tulis halus Rp1 juta per potong.

Selain itu dijual kaos batik Jonegoroan dengan harga berkisar Rp50.000-Rp85.000 per kaos dan pakaian jadi batik Jonegoroan dengan harga berkisar Rp115.000-Rp450.000 per potong.

Untuk produksi kerajinan kayu jati dengan harga mulai Rp10.000 per buah, sampai juta rupiah yaitu kerajinan kayu jati berupa patung sapi. (*)

 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018