Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Sebanyak tujuh jenazah pelaku teror di Kota Surabaya akhirnya dimakamkan di pemakaman orang tidak dikenal di samping Dinas Kesehatan Sidoarjo, Jatim setelah sebelumnya tiga jenazah juga dimakamkan di lokasi yang sama.

Ketujuh jenazah tersebut masing-masing Moh Satria, Nela Ruzkita, Fadila yang dimakamkan satu liang. Kemudian Moh Daffa Alfin dan Puji Kuswati dimakamkan satu liang serta Tri Erwati dan Tri Murdiono juga dimakamkan satu lubang.

"Hari ini ada tujuh pemakaman jenazah diduga terduga teroris," kata Wiyono selaku Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Dunas Sosial Pemkab Sidoarjo, Minggu.

Ia mengemukakan, tujuh terduga teroris yang melakukan bom bunuh di di Surabaya dimakamkan di pemakaman umum orang tidak dikenal atau mr.X. milik Dinas Sosial Pemkab Sidoarjo.

"Ketujuh jenazah tiba di lokasi dengan menggunakan tujuh ambulans dengan pengawalan ketat oleh petugas Polri. Saat kedatangan jenazah jalan sempat ditutup sementara, setelah jenazah di lokasi pemakaman, jalan di buka kembali," katanya.

Wiyono menambahkan, sebenarnya menurut pemberitahuan sebelumnya bahwa pemakanman hari ini hanya dua jenazah.

"Namun tadi ada kabar bahwa ada tambahan lima jenazah. Informasi itu mendadak, apalagi ini hari libur jadi pihak Dinas Sosial belum menyiapkan batu nisannya," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk lokasi pemakaman mr.X ini sangat sempit, dan sudah tidak muat untuk menamapung jenazah lagi.

"Untuk proses penggalian kami melibatkan sekitar 40 personil, dari Dinsos, Tagana, dan di bantu dari DLHK Pemkot Surabaya," katanya.

Sebelumnya pada hari Jum`at (18/5) juga telah dimakamkan tiga jenazah bom bunuh diri terduga teroris dari rusun Wonocolo Taman Sidoarjo yakni, Anton Febriantono, Sari Puspitarini dan Hilya Aulia Rahman.

Sepekan yang lalu, pada Minggu (13/5) pagi, tiga gereja yang ada di Surabaya diserang oleh teroris dengan cara meledakkan diri dengan menggunakan bom. Akibat kejadian itu, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018