Roma (Antara/Reuters) - Petenis peringkat satu dunia Simona Halep akan kembali menghadapi Elina Svitolina dalam ulangan final Italia Terbuka tahun lalu, setelah bangkit dari tertinggal satu set untuk menang 4-6, 6-1, 6-4 atas petenis Rusia Maria Sharapova di Roma pada Sabtu.   

Juara bertahan Svitolina tampil gemilang pada pertandingan yang dimainkan lebih awal untuk menaklukkan petenis non unggulan asal Estonia Anett Kontaveit dengan skor 6-4, 6-3 pada semifinal lainnya.

Halep dan Sharapova memulai pertandingan dengan kurang meyakinkan, di mana keduanya tidak mampu menggenggam serve sampai gim ketujuh, ketika petenis Rusia itu akhirnya mampu memimpin.

Hal itu terbukti hanya dapat dipertahankan pada set pertama, di mana Sharapova satu kali lagi melepaskan servenya untuk mematahkan serve Halep untuk mengunci set pembukaan.

Petenis Romania itu tampil lebih kuat pada awal set kedua, mematahkan serve Sharapova pada gim pertama sebelum menahan serve untuk pertama kalinya di pertandingan ini untuk unggul 2-0.

Ia menyelamatkan break point untuk memperbesar keunggulannya menjadi 3-1 dan kemudian 5-1, sebelum menyamakan kedudukan.

Kedua petenis kembali bertukar break pada awal set penentuan, sebelum Halep mampu unggul 2-1.

Sharapova menyia-nyiakan keunggulan 30-0 pada servenya untuk membuat Halep dapat memperbesar keunggulan menjadi 3-1 sebelum kembali mematahkan serve lawannya untuk mengurangi defisit, namun petenis Rusia itu, yang melakukan 42 unforced erros dan sembilan double fault, tidak mampu menemukan iramanya.

Kedua petenis itu kembali bertukar break sebeum Sharapova akhirnya unggul pada kedudukan 4-4.

Namun Halep memilih momen yang tepat untuk menampilkan permainan serve paling impresifnya, menahan untuk "love" sebelum mematahkan serve Sharapova untuk ke-11 kalinya serta membuat dirinya melaju ke final.

    
Svitolina singkirkan Kontaveit
Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, unggulan keempat asal Ukraina Svitolina menggebrak pada momen-momen kunci saat melawan Kontaveit, pada penampilan yang dapat menjadi penanda peluang-peluangnya di Prancis Terbuka akhir bulan ini.

 Petenis 22 tahun Kontaveit memberikan perlawanan tangguh, melepaskan 24 pukulan winner berbanding 18 yang dimiliki Svitolina, namun lawannya mampu mengonversi empat dari lima peluang break poin sambil melakukan unforced error yang lebih sedikit pada pertandingan dengan selisih poin yang tipis.

Svitolina memulai pertandingan dengan baik, mematahkan serve lawan pada set pertama untuk memimpin 2-0, namun Kontaveit mampu menepis ketegangannya untuk memenangi tiga gim selanjutnya dan berbalik memimpin.  
Svitolina merespon dengan baik, dan memenangi set pembukaan.

 Dengan kecepatan Svitolina yang terbukti menentukan, Kontaveit dipaksa untuk mengatasi berbagai situasi, namun sentuhan di baseline beberapa kali merugikannya di set kedua, membuat petenis Ukraina itu mampu melepaskan drop shot yang tidak tertebak.

Petenis peringkat empat dunia itu mematahkan serve lawannya pada awal set kedua untuk unggul 2-1, dan kemudian mengambil alih permainan melalui serve lawannya, mengoversi match point keduanya dengan pukulan forehand yang gagal dikembalikan Kontaveit. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018