Madiun (Antaranews Jatim) - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Madiun, Jawa Timur membuka pelayanan donor darah pada malam hari guna menjaga stok darahnya selama bulan Ramadhan tahun 2018.
Kepala Bidang Pelayanan UTD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, Kamis mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen selama bulan ramadhan. Kondisi tersebut berpengaruh pada stok darah yang ada.
"Untuk itu, kami membuka layanan pada malam hari, dengan harapan, warga bisa donor darah di malam hari setelah salat tarawih," ujar Dwi kepada wartawan.
Selama buka malam hari tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pelayanan donor darah di kantor UTD PMI Kota Madiun yang berada di Jalan Bali saja. Namun juga melakukan layanan `jemput bola` supaya bisa mendekati para calon pendonor darah.
Adapun, layanan jemput bola donor darah dilakukan dengan membuka stan donor darah melalui mobil keliling di sejumlah lokasi yang dinilai menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti Alun-Alun Kota Madiun dan tempat ramai lainnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan komunitas lain untuk melaksanakan kegiatan donor darah massal.
"Hal tersebut intensif dilakukan selama bulan puasa agar stok darah di UTD PMI Kota Madiun tetap stabil," katanya.
Dwi menambahkan, rata-rata jumlah permintaan darah di PMI Kota Madiun berkisar antara 30 hingga 50 kantong per hari. Ia memastikan stok darah di unit kerjanya saat ini masih cukup aman.
Sementara, stok darah UTD PMI Kota Madiun selain untuk membantu pasien yang membutuhkn di rumah sakit wilayah Madiun, juga untuk membantu rumah sakit di wilayah Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Bidang Pelayanan UTD PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, Kamis mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen selama bulan ramadhan. Kondisi tersebut berpengaruh pada stok darah yang ada.
"Untuk itu, kami membuka layanan pada malam hari, dengan harapan, warga bisa donor darah di malam hari setelah salat tarawih," ujar Dwi kepada wartawan.
Selama buka malam hari tersebut, pihaknya tidak hanya fokus pada pelayanan donor darah di kantor UTD PMI Kota Madiun yang berada di Jalan Bali saja. Namun juga melakukan layanan `jemput bola` supaya bisa mendekati para calon pendonor darah.
Adapun, layanan jemput bola donor darah dilakukan dengan membuka stan donor darah melalui mobil keliling di sejumlah lokasi yang dinilai menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti Alun-Alun Kota Madiun dan tempat ramai lainnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan komunitas lain untuk melaksanakan kegiatan donor darah massal.
"Hal tersebut intensif dilakukan selama bulan puasa agar stok darah di UTD PMI Kota Madiun tetap stabil," katanya.
Dwi menambahkan, rata-rata jumlah permintaan darah di PMI Kota Madiun berkisar antara 30 hingga 50 kantong per hari. Ia memastikan stok darah di unit kerjanya saat ini masih cukup aman.
Sementara, stok darah UTD PMI Kota Madiun selain untuk membantu pasien yang membutuhkn di rumah sakit wilayah Madiun, juga untuk membantu rumah sakit di wilayah Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018