Malang (Antaranews Jatim) - Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Muhammad Bisri mengapresiasi rencana pemerintah dalam pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam yang berbasis android.

"Pemanfaatan teknologi handphone (HP) android untuk ujian SBMPTN akan sangat efisien. Kalau UTBK ( Ujian Tulis Berbasis Komputer) ditingkatkan memakai android, saya setuju saja karena lebih efisien," kata Muhammad Bisri di sela meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN Panlok 55 di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Efisiensi tersebut, katanya, bisa efisien penggunaan perangkat karena tidak perlu menyediakan komputer serta efisien waktu, termasuk pengumuman hasil ujian bisa lebih cepat. "Kalau sekarang masih menunggu cukup lama, seperti ujian SBMPTN sekarang, baru diumumkan Juli mendatang," ujarnya.

Kalau ujian SBMPTN menggunakan android sudah bisa diterapkan di seluruh Tanah Air, katanya, mungkin koreksi jawaban hanya butuh waktu tiga sampai empat hari. "Saya rasa sekarang sudah saatnya memanfaatkan teknologi android untuk ujian SBMPTN ini," ujarnya.

Untuk mendukung pelaksanaan ujian SBMPTN dengan memanfaatkan smartphone peserta, kata Bisri, pihak penyelenggara hanya tinggal menambah colokan untuk men-charge HP peserta. "Saya rasa itu lebih efektif daripada menggunakan komputer," ucapnya.

Senada dengan Bisri, Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Dr Zainudin mengaku memang lebih efisien karena peserta ujian membawa perangkat sendiri. Namun, pemerintah juga harus mengantisipasi segala sesuatu yang tidak diinginkan.

Kampus yang sudah melakukan uji coba ujian SBMPTN dengan memanfaatkan HP android pada tahun ini adalah Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Uji coba dilakukan pada 1.000 peserta. Sedangkan lainnya tetap menggunakan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Sebelumnya Sekretaris Ditjen Belmawa Kemenristekdikti Prof Dr Rina Indiastuti mengemukakan ke depan ujian SBMPTN akan lebih banyak memanfaatkan teknologi HP guna mengatasi keterbatasan sarana komputer.

"Digitalisasi tidak bisa kita hindari. Sekarang masih kami ujicobakan di Unpad Bandung untuk 1.000 peserta. Ke depan pemerintah menginginkan lebih banyak Ujian Berbasis Komputer. Hanya saja sarana komputer sangat terbatas sehingga akan memanfaatkan HP peserta," katanya.

Menurut dia, penggunaan HP android juga ada plusnya. Jika listrik mati, tidak ada dampaknya karena memakai baterai HP. Selain itu, juga bisa meminimalisasi cyber crime. Dan, pada saat ujian SBMPTN, HP hanya bisa terkoneksi LAN. "Dengan demikian akan lebih aman dan kecurangan juga bisa dihindari," kata Rina.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018