Surabaya (Antaranews Jatim) - Mahasiswa Program English for Creative Indutri Universitas Kristen Petra Surabaya mengajak masyarakat lebih peka terhadap kasus bunuh diri melalui pertunjukan teater yang berjudul "Customer is King" di kampus setempat, Senin.
Penulis naskah pertunjukan itu, Edwin Siongko Winarto mengatakan latar belakang dirinya menulis cerita itu karena banyaknya masyarakat yang enggan peduli terhadap kasus bunuh diri yang ada di sekitarnya.
"Saya menyoroti isu upaya bunuh diri dari sudut `bystander` atau orang lain yang mengetahui adanya tindakan bunuh diri ini karena saya sangat terusik dengan sikap masyarakat terhadap kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini," kata mahasiswa angkatan 2014.
Menurut dia, banyak orang, yang bahkan di lingkungan korban bunuh diri itu justru enggan terlibat terlalu dalam dan peduli karena stigma negatif terhadap orang bunuh diri.
Cerita dalam Customer is King sendiri mengambil lokasi di sebuah hotel dan mengisahkan seorang manager hotel, karyawan magang, dan seorang pelanggan yang ingin bunuh diri.
Kemudian, berawal dari ajaran sang manajer bahwa pelanggan adalah raja dan karenanya dan harus memberikan apapun yang mereka inginkan asalkan ada uang, si karyawan magang dihadapkan dengan konilik antara memilih menyelamatkan pekerjaan dan bisnis yang dipercayakan kepadanya atau menyelamatkan nyawa orang.
"Tokoh manajer hotel mewakili masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk cuek dan tidak terlibat jauh, sedangkan karyawan magang menggambarkan anak muda yang dinamis dan bertindak sebagai agen perubahan. Saya berharap naskah ini bisa mengingatkan bahwa ada pilihan lain selain menjadi orang yang tidak peduli atau menghakimi," katanya.
Managing Director PLT UK Petra Stefanny Irawan menyebut, dua tahun belakangan kasus bunuh diri menjadi perbincangan di masyarakat terutama di media. Salah satu yang menarik adalah ketika bunuh diri disiarkan langsung melalui media sosial.
"Maka dari itu kita perlu terus menggaungkan topik ini sehingga akan lebih banyak orang akan menyadari pentingnya permasalahan ini dan berusaha berperan aktif untuk mengatasinya," ujarnya.
Dari pementasan yang berdurasi 60 menit dan diperankan tiga orang pemain itu dirinya berharap masyarakat akan lebih peduli akan kasus bunuh diri. Dari situ, kata dia, maka kasus bunuh diri bisa dicegah dan ditekan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Penulis naskah pertunjukan itu, Edwin Siongko Winarto mengatakan latar belakang dirinya menulis cerita itu karena banyaknya masyarakat yang enggan peduli terhadap kasus bunuh diri yang ada di sekitarnya.
"Saya menyoroti isu upaya bunuh diri dari sudut `bystander` atau orang lain yang mengetahui adanya tindakan bunuh diri ini karena saya sangat terusik dengan sikap masyarakat terhadap kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini," kata mahasiswa angkatan 2014.
Menurut dia, banyak orang, yang bahkan di lingkungan korban bunuh diri itu justru enggan terlibat terlalu dalam dan peduli karena stigma negatif terhadap orang bunuh diri.
Cerita dalam Customer is King sendiri mengambil lokasi di sebuah hotel dan mengisahkan seorang manager hotel, karyawan magang, dan seorang pelanggan yang ingin bunuh diri.
Kemudian, berawal dari ajaran sang manajer bahwa pelanggan adalah raja dan karenanya dan harus memberikan apapun yang mereka inginkan asalkan ada uang, si karyawan magang dihadapkan dengan konilik antara memilih menyelamatkan pekerjaan dan bisnis yang dipercayakan kepadanya atau menyelamatkan nyawa orang.
"Tokoh manajer hotel mewakili masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk cuek dan tidak terlibat jauh, sedangkan karyawan magang menggambarkan anak muda yang dinamis dan bertindak sebagai agen perubahan. Saya berharap naskah ini bisa mengingatkan bahwa ada pilihan lain selain menjadi orang yang tidak peduli atau menghakimi," katanya.
Managing Director PLT UK Petra Stefanny Irawan menyebut, dua tahun belakangan kasus bunuh diri menjadi perbincangan di masyarakat terutama di media. Salah satu yang menarik adalah ketika bunuh diri disiarkan langsung melalui media sosial.
"Maka dari itu kita perlu terus menggaungkan topik ini sehingga akan lebih banyak orang akan menyadari pentingnya permasalahan ini dan berusaha berperan aktif untuk mengatasinya," ujarnya.
Dari pementasan yang berdurasi 60 menit dan diperankan tiga orang pemain itu dirinya berharap masyarakat akan lebih peduli akan kasus bunuh diri. Dari situ, kata dia, maka kasus bunuh diri bisa dicegah dan ditekan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018