Tulungagung (Antaranews Jatim) - RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur meraih dua penghargaan sekaligus bidang layanan publik ("Public Service of the Year 2018") dan pemasaran (Surabaya Marketing Champion 2018) dari MarkPlus, Inc.

Piagam diserahkan langsung oleh pendiri sekaligus CEO MarkPlus, Inc Hermawan Kertajaya dalam roadshow Indonesia Marketeer Festival 2018 di Hotel Sangrila, Surabaya, Selasa.

Penghargaan pertama yang diterimakan untuk RSUD dr Iskak secara kelembagaan berkat inovasi dan optimalisasi layanan publik yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir.

Terutama berkat produk layanan PSC (public service center) yang mampu mengintegrasikan pelayanan terpadu lintaspemangku kepentingan.

Sementara penghargaan kedua diberikan untuk personal Direktur RSUD dr Iskak, dr Suprianto, karena dinilai berhasil baik dalam membawa perubahan besar dalam sistem manajemen layanan kesehatan di RSUD dr Iskak, sehingga meraih berbagai prestasi dan kini menjadi percontohan nasional.

"MarkPlus, Inc. bekerjasama dengan majalah `Marketeers`, memberikan pengakuan dan penghargaan kepada para tokoh lokal di bidang pemasaran di kota Jawa Timur, melalui penganugerahan Marketeers of The Year Surabaya 2018. Tokoh tersebut adalah para individu yang dipandang telah menunjukkan `marketing spirit` luar biasa yang patut diteladani," kata CEO MarkPlus,Inc Hermawan Kertajaya membuka Indonesia Marketeers Festival 2018 (IMF 2018) ke-16 di Surabaya.

Selain memilih tokoh-tokoh lokal bidang pemasaran yang menginspirasi, lanjut Hermawan, MarkPlus,Inc juga memberikan penghargaan tertinggi ke instansi/lembaga pemerintahan yang dinilai berprestasi dalam membuat inovasi layanan publik.

RSUD dr Iskak merupakan satu dari beberapa daerah di Jatim yang dinilai sukses dalam menerapkan inovasi layanan publik melalui program PSC yang telah diaplikasikan selama beberapa tahun terakhir.

Dua penghargaan bergengsi itu diterimakan kepada Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr Iskak M Rifai yang mewakili Direktur RSUD dr Iskak, dr Suprianto yang berhalangan hadir karena sedang menjalani test verifikasi akreditasi pelayanan standar internasional oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI.

"Penghargaan ini tentu menjadi penyemangat bagi seluruh tim RSUD dr Iskak untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata dr Suprianto memberi tanggapan.

Ia menyebut faktor yang membuat sistem pelayanan kesehatan di RSUD dr Iskak adalah dilakukannya "revolusi birokrasi" di bidang pelayanan masyarakat.

Kuncinya ada pada inovasi menyeluruh dalam setiap sendi penyelenggaraan perumah sakitan.

Sebagai direktur rumah sakit milik pemerintah, dr Supriyanto, Sp. B, FINACS melakukan Inovasi internal dan eksternal dengan mengedepankan harmonisasi dan sinergitas demi terciptanya sebuah kelompok kerja (team work) yang solid.

Inovasi eksternal dengan senantiasa menjaga harmonisasi dan sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Sementara inovasi internal antara lain adalah melalui penerapan sistem pendaftaran daring ("online") pelayanan poliklinik.

Pasien yang akan berobat ke piliklinik RSUD bisa mendaftar secara daring dan mengantre di rumah.

Selain itu, RSUD dr Iskak juga memiliki fasilitas pelayanan ambulan secara?online?yang dapat dihubungi melalui?"call center", 119.

Layanan ambulan tersebar di 19 titik kecamatan, sebanyak 39 unit dengan peralatan medis terstandart dan dilengkapi dengan sinyal?"global positioning system"?(GPS) di masing-masing unit.

Jika terjadi kondisi darurat, masyarakat Tulungagung dapat dengan mudah menghubungi Call Centre119 dan ambulan di lokasi terdekat akan melakukan pertolongan.

"Di sinilah pemantapan peran tata kelola korporasi dan tata kelola klinis dilakukan. Tata kelola korporasi harus mampu memberikan ruang yang cukup bagi staf medis dalam menjalankan tata kelola klinis," papar dr Suprianto.

Seiring dengan berjalannya berbagai program inovasi tersebut, RSUD dr Iskak Tulungagung kini telah mencapai perkembangan yang luar biasa.

"Rumah Sakit ini menjadi sangat mandiri. Nyaris tidak tergantung pada APBN maupun APBD dengan CRR (cost ecovery rate) rata-rata mencapai 85 persen. Tingkat rata-rata pertumbuhan omzet sebesar 80,5 persen dalam empat tahun terakhir, sehingga RSUD dr Iskak mampu mengampu seluruh masyarakat Tulungagung yang tidak mampu dan belum sempat mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS)," katanya.

Berbagai terobosan dan inovasi layanan kesehatan di RSUD dr Iskak tersebut menurut Hermawan Kertajaya merupakan buah dari strategi "entrepreneurial marketing model" bidang layanan publik yang diciptakan di level instansi layanan publik milik daerah.

"Akan sangat luar biasa jika model pengelolaan pelayanan kesehatan yang berintegrasi dengan lintas-"stakeholder" ini bisa dicontoh dan dikembangkan di rumah sakit-rumah sakit lain di seluruh Indonesia," ucap Hermawan Kertajaya memuji. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018