Situbondo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp2,2 miliar untuk pembangunan prasarana dan sarana objek wisata "Kampung Blekok".

"Pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018, memang sudah dialokasikan Rp2,2 miliar yang diperuntukkan membangunan prasarana sarana ekowisata andalan Situbondo tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Situbondo, Kholil di Situbondo, Jumat.

Ia menyebutkan, anggaran sekitar Rp2,2 miliar itu dibagi menjadi tiga pembangunan sarana pendukung objek wisata Kampung Blekok atau hamparan hutan bakau (mangrove) yang selama ini menjadi rumah burung sejenis bangau di pinggir pantai Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.

Anggaran sekitar Rp1,6 miliar, dipergunakan untuk membangun jembatan dan menara pandang bagi pengunjung agar bisa melihat kelangsungan habitat blekok di hutan bakau, sedangkan sekitar Rp350 juta digunakan pembangunan gapura.

"Sementara anggaran sekitar Rp250 juta untuk `rest area` (tempat ngopi) dan pembangunan jembatan bagi pengunjung di pinggir pantai sepanjang sekitar 200 meter, karena pada APBD 2017 juga sudah dianggarkan pembangunan jembatan, namun baru sepanjang 50 meter," paparnya.

Kholil menjelaskan, kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam di Kampung Blekok ini dibagi menjadi tiga zona.

"Untuk zona inti yaitu tempat ribuan burung sejenis bangau tidak diperbolehkan pengunjung mendekat agar tidak mengganggu blekok yang ada di dalam hutan bakau, zona dua jembatan bagi pengunjung dan zona tiga yaitu menara pantau yang merupakan sarana bagi pengunjung agar bisa melihat burung menggunakan teropong," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018